Tangerang (ANTARA) - Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah I Kelas Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten memberikan imbauan kepada warga setempat untuk tidak bermain layang-layang dan sinar laser tanpa izin di kawasan operasi penerbangan bandara tersebut.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (Otban) Wilayah I Kelas Soekarno-Hatta, Capt Yufridon Gandoz Situmeang di Tangerang, Rabu mengatakan bahwa imbauan itu disampaikan sebagai antisipasi terhadap terjadinya kecelakaan pada arus lalu lintas udara.
"Ada perilaku masyarakat yang mungkin kurang kita sadari, seperti bermain layang-layang. Kalau bermainnya di lintasan yang tidak ada area penerbangan itu tidak masalah. Nah, inilah yang kita imbau agar bermain pada tempatnya," katanya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui terkait faktor yang dapat mengganggu penerbangan.
Salah satunya, seperti bermain layang-layang yang dapat menyebabkan kerusakan yang fatal terhadap mesin pesawat saat hendak landing dan take off dari Bandara Soekarno-Hatta.
Hal tersebut, lanjutnya, dinilai sebagai ancaman tertinggi yang membahayakan bagi dunia penerbangan.
"Potensi yang paling bahaya itu penggunaan layang-layang oleh masyarakat di sekitar bandara," ujarnya.
"Selain itu, (layang-layang), masih ada juga warga yang menggunakan laser dan drone di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Ini juga sangat mengganggu sistem navigasi," tambahnya.
Ia mengungkapkan, untuk mengatasi ancaman itu, pihaknya tengah menggelar safety campaign di wilayah Sepatan Timur, lantaran banyaknya aduan dari pihak maskapai terutama pilot terhadap wilayah tersebut.
"Banyaknya layang-layang itu kita dapat laporan dari pilot saat hendak landing dan take off pada siang hari. Selain itu, kalau malam hari ada laser, lalu ada burung, dan semua informasi itu berada di Sepatan Timur. Jadi kami pun langsung turun bersama pemerintah daerah setempat untuk mengedukasi," jelasnya.
Ia juga menambahkan, otoritas Bandara Soetta bersama para pihak terkait lainnya pun kerap melakukan pengawasan terhadap masalah keselamatan transportasi udara di Bandara Soekarno-Hatta ini.
"Kami secara berjadwal para inspektur penerbangan melakukan pengawasan, sifatnya tidak sendiri tapi mengajak operator lainnya yang ikut mengawasi dan melakukan kendali, tentunya dari teman-teman TNI-Polri yang berada dalam jangkauan terdekat, tapi sifatnya secara humanis," kata dia.
Baca juga: Kecelakaan moda penerbangan, terbanyak diinvestigasi KNKT selama 2020
Baca juga: Imigrasi Soetta berlakukan penggunaan golden visa bagi WNA
Baca juga: Kanada serukan perbaikan aturan global penyelidikan kecelakaan pesawat
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023