Jakarta (ANTARA News) - Gol Arjen Robben pada menit 48 benar-benar menghancurkan mental para pemain Barcelona yang berubah bermain kurang bergreget menghadapi Bayern Munich pada babak kedua dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions di stadion Camp Nou.
Mental anak-anak Barca semakin hancur setelah Gerard Pique menciptakan gol bunuh diri yang merupakan gol kedua Bayern Munich, setelah dia gagal membuang umpan silang Frank Ribbery.
Malapetaka ketiga menimpa Barca setelah lagi-lagi Frank Ribbery menusuk dari sisi kanan permainan Barcelona untuk memberi umpan matang tepat di mulut gawang Barca yang dijaga Victor Valdes, lalu disambut sundulan Thomas Muller yang berbuah gol ketiga Bayern.
Gol pertama Bayern tercipta oleh Robben pada menit 48 setelah menerima umpan menyilang dari sektor kiri permainan Bayern.
Robben menggocek bola dan memperdaya barisan pertahanan Barca, untuk kemudian melepaskan tendangan yang tak bisa dibendung Victor Valdes.
Tiga gol ini membuat Barcelona hancur dengan kalah agregat 7-0 dan memupus harapannya untuk berada di final Liga Champions, sekaligus menjuarai lagi turnamen ini setelah tahun lalu direnggut Chelsea.
Bermain tanpa kehadiran Lionel Messi sungguh membuat Barcelona tampak seperti tim lain, hilang ketajamannya dan tidak kreatif, sementara lawannya Bayern Munich menjadi tampil lebih percaya diri.
Munich berulang kali meladeni permainan umpan-umpan pendek Barcelona, selain berulangkali menusuk ke front depan untuk menjebol pertahanan Barca, terutama pada babak kedua.
Barcelona tetap mendominasi penguasaan bola dengan 60 persen, sedangkan Bayern Munich 40 persen.
Begitu pula dengan inisiatif serangan, Barcelona melakukan 15 kali upaya dengan 4 diantaranya mengarah ke gawang, sedangkan Bayern melancarkan 8 kali upaya dengan dua diantaranya menyasar gawang sekaligus berbuah gol.
Dengan demikian Bayern melenggang ke Wembley di Inggris untuk menghadapi rekan senegaranya Borussia Dortmund dalam final Liga Champions yang disebut sebagai pertama terjadi final sesama Jerman dalam Liga Champions.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013