Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad memastikan jika daerahnya, terutama Kota Batam sampai saat ini dalam kondisi aman dan nyaman bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“InsyaAllah Kepri, terkhusus Batam tetap menjadi kota yang aman dan nyaman untuk berwisata bagi para turis," kata Gubernur Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Rabu.

Ansar menyebut Pemerintah Provinsi Kepri bersama Pemkot maupun Badan Pengusahaan (BP) Batam, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) serta Lembaga Adat Melayu (LAM) sudah bertemu, dan meminta seluruh masyarakat agar bisa bersama-sama menjaga kondusivitas daerah itu, khususnya Batam agar aktivitas wisata dan perekonomian tidak terganggu.

Ia juga mengimbau seluruh penikmat wisata serta traveler supaya tidak ragu-ragu untuk tetap berwisata ke Kepri. Baik ke Batam, Bintan, Tanjungpinang, Lingga, Karimun, Anambas hingga Natuna.

“Kita akan memprioritaskan keamanan para wisatawan tentunya, baik lokal maupun mancanegara,” ujar Ansar.

Adapun menyangkut beredarnya isu yang mengatakan bahwa Kepri sedang tidak aman dan para wisatawan diimbau tidak berkunjung dulu untuk sementara waktu, terkhusus ke Batam. Menurut Gubernur Ansar, hal tersebut merupakan hanya sebatas isu.

Ansar sudah meminta para aparat penegak hukum seperti Kepolisian, TNI serta BIN Kepri melakukan penelusuran supaya informasi-nformasi seperti itu jangan sampai menyebar lebih luas lagi serta menindak pelakunya.

“Isu Batam tidak aman untuk wisatawan, tidak benar. Jika isunya seperti itu, artinya provokatif," sebut Ansar.

Sementara sehari sebelumnya, Selasa (12/9), lanjut Ansar, semua pihak sudah sepakat untuk tidak langsung percaya dengan berbagai bentuk isu yang bersifat provokatif, terutama menyangkut relokasi pulau Rempang Galang di Batam untuk kegiatan investasi yang belakangan diwarnai penolakan dan unjuk rasa oleh warga setempat.

"Sekali lagi kita pastikan, situasi Batam dan Kepri pada umumnya terkendali dan kondusif untuk siapapun," kata Ansar menegaskan.

Pewarta: Ogen
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023