"Adanya media pembelajaran karya mahasiswa UMK tentunya patut diapresiasi karena siswa mendapatkan alternatif media pembelajaran yang baru," kata Guru SLB Negeri Purwosari Kristina Ayuningtyas ditemui di sela-sela mendampingi anak didiknya mengikuti pembelajaran matematik menggunakan media abropez di Kudus, Rabu.
Ia berharap siswa juga semakin mudah dalam belajar matematika karena terdapat alat peraga yang memudahkan mereka.
Baca juga: Mahasiswa UMK ciptakan media pembelajaran untuk siswa tunanetra
Sementara itu, Alfina Noor Aini, salah satu mahasiswa UMK yang ikut menciptakan media pembelajaran abropez bersama lima mahasiswa lainnya berharap media pembelajaran itu bisa membantu memudahkan siswa dalam belajar matematika.
Apalagi, kata dia, media pembelajaran tersebut juga dilengkapi dengan alat hitung matematika yang dapat memudahkan siswa tunanetra menyelesaikan penjumlahan, perkalian, pengurangan, dan pembagian.
Baca juga: UMSU bangun gerakan "Meminjamkan Mata" digital bantu tunanetra
Ide awal pembuatan media pembelajaran tersebut, kata dia, berawal ketika mengetahui banyaknya siswa tunanetra yang kesulitan belajar angka operasi hitung, penjumlahan maupun pengurangan.
"Padahal, ilmu matematika nantinya dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya abropez, mudah-mudahan siswa tunanetra cepat menguasai pelajaran matematika," ujarnya.
Selain Alfina Noor Aini, mahasiswa lain yang ikut dalam pembuatan media pembelajaran itu yakni Richie Annisa Cikal, Khilda Evita Aisya, Aulia Nisa Cahya Ningrum, Sholikul Hadi, dan Nissaul Azizah.
Baca juga: Alat mobilitas untuk tunanetra berhasil diciptakan mahasiswa UNS
Media pembelajaran abropez tersebut dibuat berbentuk kotak persegi empat di dalamnya terdapat kotak-kotak kayu kecil. Di atasnya terdapat kode angka braille dan tanda operasi hitung, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian yang di sebelahnya terdapat sempoa matematika.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023