New York, (ANTARA/PRNewswire)- Saat dunia merayakan Hari Aksara Internasional - dan kekuatan pendidikan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan dan damai - Education Cannot Wait (ECW), dana global Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pendidikan dalam keadaan darurat, menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk meningkatkan dukungan finansial.
Menurut Laporan Hasil Tahunan yang diterbitkan hari ini, ECW dan mitra strategis globalnya telah menjangkau 8,8 juta anak dengan pendidikan yang berkualitas dan menyeluruh sejak awal berdirinya Dana tersebut pada tahun 2016, termasuk 4,2 juta anak pada tahun 2022 saja.
"Pencapaian yang diuraikan dalam laporan hasil terbaru ECWmenceritakan sebuah kisah tentang dana global yang bergerak dengan kekuatan, kecepatan, dan kegesitan, sekaligus meraih kualitas. Sementara para donor terus meningkat, kesenjangan pendanaan justru semakin melebar, dan hanya 30% pendidikan dalam keadaan darurat yang didanai di tahun 2022. Kita harus menjawab tantangan ini dengan membuka lebih banyak pembiayaan untuk pendidikan," kata Rt. Hon. Gordon Brown, Utusan Khusus PBB untuk Pendidikan Global dan Ketua ECW High-Level Steering Group.
ECW menghadapi kesenjangan pendanaan sekitar US$670 juta untuk membiayai secara penuh hasil dari program 2023-2026 Strategic Plan, yang akan menjangkau 20 juta anak dalam tiga tahun ke depan.
"Dengan harapan dan keberanian, kita dapat menghadapi tantangan dunia yang dilanda perubahan iklim, konflik brutal, dan pemindahan paksa. Kita bisa melakukannya dengan mengumpulkan keberanian untuk berinvestasi secara berani dalam pendidikan bagi mereka yang paling tertinggal," ujar Yasmine Sherif, Direktur Eksekutif Education Cannot Wait.
Hingga saat ini, ECW telah mendanai program-program pendidikan di 44 negara. Ketika pandemi COVID-19 menutup sekolah-sekolah di seluruh dunia, ECW merespons dengan memosisikan ulang programnya, menjangkau tambahan 32,2 juta anak.
ECW membuat langkah penting untuk menjangkau anak-anak yang paling terpinggirkan di dunia. Dari 4,2 juta anak yang dijangkau pada tahun 2022, 21% adalah pengungsi dan 14% adalah pengungsi internal.
Dalam 2022, respons ECW menyertakan fokus akan krisis iklim melalui hibah untuk kekeringan di Afrika Timur, serta banjir di Pakistan dan Sudan. ECW juga menyetujui pendanaan baru sebagai tanggapan atas perang di Ukraina dan kekerasan baru di Wilayah Danau Chad dan Ethiopia.
Foto - https://mma.prnasia.com/media2/2203817/Screenshot_2023_09_06_161818.jpg?p=medium600
Logo - https://mma.prnasia.com/media2/1656121/Education_Cannot_Wait_Logo.jpg?p=medium600
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023