...Rp1.500-Rp2.000 per lembar...

Jakarta (ANTARA News) - PT Mitra Pinasthika Mustikan (MPM), anak usaha Grup Saratoga Investama Sedaya, akan melepas saham perdana kepada publik (IPO) sebanyak 22,2 persen di Bursa Efek Indonesia dengan perkiraan perolehan dana berkisar Rp1,5 triliun-Rp2 triliun.

"Harga saham IPO MPM dipatok pada kisaran Rp1.500-Rp2.000 per lembar, sehingga dana hasil IPO yang diperoleh diproyeksikan berkisar Rp1,5 triliun-Rp2 triliun," kata Presiden Direktur Saratoga Investama Sedaya, Sandiaga S. Uno, dalam acara bincang-bincang bersama sejumlah editor media massa, di Jakarta, Rabu.

Menurut Sandi, sapaan akrab Sandiaga Uno, masa penawaran saham MPM sedang berlangsung, dan akan listing (tercatat) di BEI pada 29 Mei 2013.

Ia menjelaskan, adapun dana hasil IPO sepenuhnya akan digunakan untuk pengembangan bisnis perusahaan.

MPM yang didirikan tahun 1987, awalnya bergerak dalam distributor sepeda motor Honda di Jawa Timur dan NTT.

Namun belakangan memperluas cakupan usaha di luar bisnis distribusi, yaitu memproduksi berbagai komponen kendaraan, dealer kendaraan, pembiayaan, dan pembuatan stiker.

"Di bawah manajemen Saratoga Investama Sedaya, bisnis MPM tumbuh dengan baik dan bahkan telah menjadi pemimpin pasar di sektor masing-masing," ujar Sandi.

Penjualan motor, produksi pelumas merupakan bisnis MPM yang sangat aktraktif karena memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perusahaan.

Untuk itulah, tambah Sandi, dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam mengembangkan bisnis, meliputi akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan.

Menurut catatan, sekitar 25 persen dialokasikan untuk akuisisi perusahaan penyewaan kendaraan, dan sekitar 23 persen untuk pembangunan fasilitas pabrikasi dan pembotolan pelumas baru.

Sedangkan sekitar 19 persen untuk membiayai akuisisi sisa saham PT Federal Karyatama, serta sekitar 13 persen mendanai sebagian pembelian kurang lebih 3.000 unit mobil baru.

Adapun sebesar 8 persen dana IPO lainnya akan digunakan untuk PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika sebagai ekspansi kegiatan operasi asuransi dan 9 persen untuk melunasi utang ke PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank ANZ Indonesia dan sisanya untuk modal kerja.

Sandi menambahkan, bisnis penyewaan kendaraan sangat prospektif sehingga sangat layak untuk dikembangkan.

Menurut Sandiaga, pertumbuhan bisnis MPM dalam tiga tahun terakhir mencapai 25 persen-30 persen.

"Tahun lalu MPM mampu membiayai sekitar 3.000 kendaraan baru, maka tahun 2013 diharapkan bisa meningkat hingga sekitar 13.000 kendaraan," ujarnya.

Terkait listing yang akan dilakukan pada akhir Mei 2013, ia mengatakan IPO pada periode tersebut merupakan momentum yang baik, selain karena pasar yang bergerak positif juga didorong kondisi ekonomi yang tetap mengalami pertumbuhan.

Pada tahun 2012, MPM mencatatkan pendapatan sekitar Rp10,77 triliun, naik dibandingkan 2011 sebesar Rp8,45 triliun.

Saat yang bersaman, laba komprehensif yang didistribusikan ke pemilik entitas induk juga tercatat naik menjadi Rp373,53 miliar dari Rp219,92 miliar.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013