"Hingga saat ini kami telah membina 19 ribu pelaku UMKM yang bergerak di bidang pertanian perkotaan (urban farming), perikanan, serta pengolahan produk berbahan dasar mangrove dan pemanfaatan limbah kerang," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Selain untuk konsumsi pribadi dan dibagikan kepada sesama, hasil panen pertanian tersebut juga dijual untuk meningkatkan penghasilan rumah tangga.
Baca juga: PPKUKM DKI sebut penggunaan produk dalam negeri sudah 91,82 persen
Tidak hanya proses produksi, pembinaan terhadap pelaku UMKM juga dilanjutkan dengan memastikan produk yang dihasilkan memiliki mutu yang baik.
Hal itu dilakukan untuk membantu persyaratan perizinan yang menyangkut dapur produksi hingga menuju proses pemasaran.
Pihaknya juga telah menyiapkan dapur produksi bersama yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Untuk pemasarannya, masyarakat juga telah difasilitasi akun media sosial di berbagai platform agar lebih mudah mempromosikan produk-produknya," kata Suharini.
Baca juga: 367.769 UMKM telah terdaftar sebagai binaan Jakpreneur
Dinas KPKP DKI Jakarta juga telah memberikan pendampingan usaha kepada 250 orang dalam metode pengolahan cabai dan bawang merah.
Selain itu, Dinas KPKP DKI juga bersinergi dengan berbagai pihak dalam membina UMKM agar bisa naik kelas, yaitu dengan perusahaan perbenihan, Bank Indonesia, Bank DKI, swasta dan BUMN seperti PT PLN, BRI, Asuransi Triparkata, Indonesia Power, Pertamina serta PT Dinamika Dinamis Indonesia.
"Partisipasi pihak swasta dan BUMN ini sangat terasa manfaatnya khususnya dalam hal bantuan sarana maupun pemasaran di tingkat nasional," kata Suharini.
Baca juga: Hajat Betawi Condet upaya melestarikan kebudayaan Betawi
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023