Palembang (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan dana dan peralatan operasional untuk penanganan karhutla di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Palembang, Selasa, mengatakan bantuan tersebut, meliputi dana siap pakai (DSP) sebesar Rp4,5 miliar dan bantuan alat operasional tambahan di antaranya pompa jinjing, nozel, perlengkapan alat pelindung diri (APD), pompa induk, pompa sedang, selang, flexible tank, tenda posko, velbed, pompa apung, serta alat komunikasi.
Ia menjelaskan penambahan anggaran tersebut bertujuan untuk mempercepat penanganan karhutla di Sumsel sebagai salah satu provinsi prioritas rawan karhutla di Indonesia.
BNBP juga akan memindahkan penggunaan dua helikopter pengebom air dari Provinsi Riau dan Kalimantan Barat untuk membantu proses pemadaman di daerah itu.
"Kemudian, kami juga sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk segera melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC) untuk wilayah Sumsel," katanya.
Baca juga: KLHK: Waspada dan siaga puncak kerawanan karhutla kemarau 2023
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan total luas lahan gambut di wilayah itu mencapai 1,2 hektare dan sekitar 600 hektare lahan itu berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
"Kabupaten lain Musi Banyuasin dan Banyuasin juga ada lahan gambut, akan tetapi kejadian itu masih terbilang sedikit karhutla karena banyak di sana itu lahan terkelola, sedangkan di OKI ini kebanyakan yang terbakar lahan terbengkalai," katanya.
Selain itu, saat ini Sumsel belum menaikkan status kedaruratan, sebab angka indeks standar pencemar udara (ISPU) masih fluktuatif.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga 2 September 2023, jumlah titik panas di wilayah Sumsel sebanyak 83 titik, sedangkan luas karhutla pada periode 1 Januari-31 Juli 2023 seluas 1.178,50 hektare.
Baca juga: Kendalikan karhutla, BPBD Sumsel tingkatkan patroli darat dan udara
Baca juga: BB TNBTS pastikan tidak ada aktivitas wisata di dalam kawasan Bromo
Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023