Simalungun (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mencanangkan program petani milenial sebagai salah satu fokus program pengembangan petani muda yang mempunyai jiwa kewirausahaan di bidang agrobisnis.
"Program ini juga diharapkan dapat membuka lapangan kerja dan menumbuh kembangkan wirausaha muda di Sumut," ujar Seketaris Daerah Pemprov Sumut, Arief S Trinugroho pada acara Smart Farm Technology Smart Choice for Young Farmers Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) di Kabupaten Simalungun, Selasa.
Arief menjelaskan, program petani milenial ini sangat penting untuk dilakukan guna mencegah kegagalan regenerasi di sektor pertanian di Sumatera Utara.
“Hal ini merupakan salah satu upaya menekan urbanisasi. Peran sumber daya manusia (SDM) pertanian sangat penting untuk kebutuhan kompetensi sumber daya manusia dalam menyongsong era industri 4.0 dan meningkatkan daya saing,” katanya.
Arief mengungkapkan, pertanian merupakan salah satu sektor yang paling stabil menopang perekonomian di Sumut. Bahkan sebagian komoditas yang dihasilkan merupakan komoditas ekspor.
“Pemprov Sumut saat ini juga telah melakukan upaya peningkatan produksi di sektor pertanian, seperti pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan bibit, pemupukan, optimalisasi, penggunaan mesin pertanian, perbaikan irigasi tersier, pengembangan produk organik, dan pengembangan industri hilir yang terintegrasi dan perkebunan berkelanjutan,” sebutnya.
Untuk itu, Arief berharap kepada para petani muda agar mampu memberikan inovasi dan ide kreatif untuk memajukan pertanian di Sumut secara modern dan berorientasi ekspor. Sehingga ke depannya Sumut menjadi provinsi mandiri pangan di Indonesia.
“Para petani muda kita dapat memainkan peran penting dalam memodernisasi praktik pertanian, memasukkan unsur-unsur pertanian presisi, dan memperkenalkan teknik-teknik baru yang inovatif untuk mempercepat dan meningkatkan produksi produk pertanian di negara masing-masing,” jelas Arief.
Dalam kesempatan itu, Arief berharap kegiatan IMT-GT yang dihadiri 42 peserta yang berasal dari perwakilan delegasi Indonesia-Malaysia-Thailand itu dapat menjadi sarana pembelajaran bagi para petani muda di sub-wilayah IMT-GT untuk bertukar pengetahuan dan praktik terbaik terkait akan pentingnya penerapan teknologi pertanian cerdas, sehingga dapat membantu merevitalisasi dan meningkatkan perekonomian lokal.
Ia mengatakan, bahwa IMT-GT merupakan salah satu kerjasama sub regional yang sangat penting. Fokus utama kerjasama IMT-GT adalah mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh daerah.
“Oleh karena itu pemerintah daerah harus menjadi motor penggerak forum kerja sama ini. Sehubungan dengan hal tersebut, saya sampaikan bahwa pada tahun ini banyak pelaksanaan kegiatan proyek IMT-GT working group on agriculture and agro-based industry (WGAA) di Indonesia, salah satunya Provinsi Sumut menjadi penanggung jawab pada kegiatan ini,” ujar Arief.
Baca juga: Wamentan: Usaha pertanian menjanjikan untuk generasi milenial
Baca juga: Pemkab Banyuwangi konsisten cetak petani milenial lewat "Jagoan Tani"
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023