"Kami dari Dinas Pariwisata tentu akan menyiapkan hal - hal yang terkait dengan kenyamanan dan kemudahan akses wisatawan mengunjungi situs cagar budaya megalit," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulteng Diah Agustiningsih, di Palu, Selasa.
Potensi wisata megalit yang ada di Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, serta beberapa cagar budaya lainnya di wilayah Sulteng, masuk dalam kategori wisata minat khusus.
Wisata minat khusus yaitu perjalanan wisata dengan maksud dan tujuan khusus dari lokasi objek wisata di antaranya seperti observasi, penelitian dan pendidikan, disamping menikmati keindahan objek wisata dan suasana alam.
Dengan demikian, wisatawan minat khusus lebih lama berada di lokasi objek wisata, ketimbang wisatawan lainnya.
"Dari aspek pariwisata, kami akan menyiapkan beberapa hal agar wisatawan ini lebih lama tinggal atau di lokasi atau sekitar objek wisata," ujarnya.
Diah mengemukakan bahwa saat ini Dinas Pariwisata Sulteng mulai menyiapkan pelayanan wisata minat khusus dengan tujuan Poso dan Sigi.
Pelayanan itu diantaranya penyiapan transportasi yang melibatkan biro perjalanan wisata di tingkat nasional atau daerah.
"Kami akan mengundang mereka selaku pihak yang menyediakan jasa perjalanan, untuk duduk bersama membahas tentang spot wisata dan kenyamanan wisatawan," sebutnya.
Di samping itu, kata dia, Dinas Pariwisata juga mulai mendata sarana penunjang akomodasi seperti penginapan dan sebagainya yang ada di Lembah Behoa, Napu dan Bada, Kabupaten Poso, serta di wilayah Kabupaten Sigi.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Sulteng jumlah kunjungan wisatawan tahun 2022 sebanyak 1,3 juta jiwa. Target kunjungan wisatawan tahun 2023 sebanyak 2 juta.
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura akan mencanangkan Sulteng Negeri Setibu Megalit pada 27 - 28 Oktober 2023. Pencanangan ini akan dilakukan di Lembah Napu, Kabupaten Poso.
Sejumlah referensi menyebutkan setidaknya terdapat 349 buah batu dalam berbagai bentuk dan ukuran tersebar di Lembah Napu dan Bada, Kabupaten Poso.
Ukuran batu tertinggi menyerupai manusia setinggi empat meter dengan lebar rata-rata 1,5 sampai 2,5 meter.
Hasil penelitian arkeologi menyebutkan megalit tersebut diperkirakan berasal dari 3.000 tahun Sebelum Masehi dan yang termuda dibuat sekitar 1.300 tahun Sebelum Masehi.
Bentuk batu tersebut beragam antara lain berupa patung Arca, Kalamba, Tutu`na dan Dakon.
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023