"Pada rancangan perubahan ini, volume APBD semula Rp35,02 triliun ditargetkan naik 7,77 persen menjadi Rp37,74 triliun," kata Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin di Bandung, Jabar, Selasa.
Bey mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan kepada DPRD Provinsi Jawa Barat dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) pada Senin (11/9/2023) malam yang membahas Rancangan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2023.
Saat itu, diungkapkan juga bahwa pihak eksekutif menilai dalam pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2023 terdapat kondisi yang menuntut perlunya dilakukan perubahan anggaran.
Bey menjelaskan bahwa kondisi-kondisi itu antara lain, berdasarkan laporan realisasi pendapatan daerah sampai dengan 30 Juni 2023 sebesar Rp16,55 triliun atau 48,48 persen dari target pendapatan sebesar Rp34,15 triliun.
Karena itu, rencana perubahan pendapatan daerah perubahan APBD 2023 ditargetkan sebesar Rp35,27 triliun, bertambah Rp1,13 triliun atau naik 3,30 persen terhadap penetapan APBD 2023 sebesar Rp34,15 triliun.
"Dengan rincian pendapatan asli daerah (PAD) semula Rp23,69 triliun bertambah Rp1,11 triliun atau naik 4,68 persen menjadi Rp24,80 triliun. Kemudian, pendapatan transfer semula Rp10,43 triliun berkurang Rp59,44 miliar atau turun 0,57 persen menjadi Rp10,37 triliun," ucap dia.
Sementara, lain- lain pendapatan daerah yang sah semula Rp28,80 miliar, bertambah 77,78 miliar atau naik 279,09 persen menjadi Rp106,57 miliar.
Untuk kebijakan belanja pada rencana perubahan APBD 2023, Bey menjelaskan terdiri dari pemenuhan belanja wajib dan mengikat, penyediaan alokasi gaji dan tunjangan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), juga pendanaan hibah pilkada dan bantuan keuangan.
Berdasarkan hasil analisis dan perkiraan sumber-sumber pendapatan daerah, serta memperhatikan realisasi semester pertama dan prognosis enam bulan berikutnya, tutur Bey, belanja daerah pada perubahan APBD 2023 diasumsikan mengalami peningkatan.
"Semula Rp33,39 triliun bertambah Rp2,42 triliun atau naik 7,13 persen menjadi Rp36,35 triliun," ucapnya.
Sementara itu, dari sisi kebijakan pembiayaan, penerimaan pembiayaan semula Rp873,28 miliar, bertambah Rp1,59 triliun atau naik 182,31 persen menjadi Rp2,47 triliun.
Pengeluaran pembiayaan semula Rp1,09 triliun, bertambah Rp300 miliar atau naik 27,58 persen menjadi Rp1,39 triliun.
Baca juga: Pemprov-DPRD Jabar setujui Raperda APBD 2023
Baca juga: Gubernur: Realisasi pendapatan daerah APBD Jabar 2021 melebihi target
Baca juga: APBD Perubahan 2021 Jabar ditetapkan sebesar Rp39,42 triliun
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023