Jakarta (ANTARA News) - Konperensi Muslim Eropa yang berlangsng di Istanbul, Turki, sejak Sabtu berakhir Minggu sore (2/7-06). Ketua PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, yang menjadi peserta konperensi itu pada ANTARA di Jakarta, Minggu, mengatakan peserta konperensi yang diikuti 300 orang mewakili berbagai organisasi Islam dari berbagai negara Eropa itu membahas tema sentral "Tantangan dan Peluang" dengan beberapa topik bahasan, seperti identitas, kewarganegaraan dan integrasi. Pada acara pembukaan di Ceylan Intercontinental Hotel, Istanbul hadir Menteri urusan Agama Turki Dr. Mehmet Aydin, Sekjen OKI, Mufti Mesir Syeikh Ali Jum`ah dan Mufti Bosnia Syeikh Mustafa Ceric, selain sejumlah tokoh dari beberapa negara Islam non Eropa, antara lain Saudi Arabia, Jordan, Qatar, Pakistan, Libya, Malaysia, Iran. seperti Pangeran Ghazi, Dr. Yusuf al-Qardhawi, Dr. Anwar Ibrahim, Prof. Tariq Ramadhan, dll. Dari Indonesia hadir Din Syamsuddin. Dalam amanatnya Menteri Aydin mengatakan benturan antara peradaban Islam dan Barat harus dihindari, sehingga dialog dan kerja sama harus ditingkatkan. Sekjen OKI juga menekankan perlunya kerja sama antar peradaban. Memang menjadi semangat konperensi, bagaimana menghadapi fobia di sementara masyarakat Barat terhadap Islam, seperti tampak pada kasus kartun media Denmark yg menghina Nabi Muhammad. Di antara keputusan konperensi adalah bagaimana kaum Muslim di Eropa dapat mengatasi tantangan yang ada, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, seperti mengatasi orientasi kultural negara asal kaum Muslim itu sendiri, menjelaskan tentang Islam yang benar, dan pembauran diri kaum Muslim dengan budaya Eropa. Din Syamsuddin menyampaikan saran agar umat Islam Eropa mengintegrasikan diri dengan budaya Eropa yang positif, tetapi tetap mempertahankan identitas keislaman. Yang lebih penting lagi, bagaimana merebut keunggulan Barat untuk ditransfer ke Dunia Islam. Umat Islam Eropa perlu menjadi jembatan dialog dan kerja sama antara peradaban Barat dan Islam, untuk kebangkitan dan kemajuan Dunia Islam di masa depan. Hari Senin (3/7) Din Syamsuddin melanjutkan perjalanan ke Larnaca, Siprus, untuk menghadiri Asia-Europe Interfaith Dialogue anyg berlangsung 3-5 Juli. (*)
Copyright © ANTARA 2006