"Sebelumnya kami telah dilakukan pengetesan di sumur tersebut dengan DLHK Kota Kediri, namun hasilnya nihil cemaran minyak, jadi kami minta persetujuan warga untuk dilakukan penelitian menyeluruh terhadap sumur Ibu Sulastri dan disaksikan oleh seluruh warga," kata Section Head Communication Relation Patra Niaga Jatimbalinus Taufiq Kurniawan di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, selama proses pengujian tersebut, Pertamina juga bertindak dengan melakukan pengosongan tangki SPBU Tempurejo, Kota Kediri. Warga yang selama ini biasa membeli di SPBU Tempurejo, juga diimbau untuk membeli bahan bakar di SPBU lainnya.
"Selama proses pengujian tersebut, paralel juga akan dilakukan pengosongan tangki SPBU Tempurejo, jadi kami mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat yang hendak isi BBM, bisa mengisi di SPBU terdekat lainnya," kata dia.
Pihaknya juga menambahkan, video yang sempat viral di sumur Sulastri pada hari Sabtu (9/9) merupakan hal yang baru, sehingga perlu dilakukan penelitian menyeluruh tersebut.
Baca juga: Teliti air tercemar, ITS digandeng Pemkot Kediri
Ia juga menambahkan, Pertamina sebelumnya juga telah memberikan bantuan air bersih untuk konsumsi warga sehari-hari sejak ada laporan tersebut. Namun, bantuan itu ditegaskan sebagai bentuk rasa kemanusiaan dari Pertamina membantu warga dan bukan karena pencemaran.
Pihaknya pun menegaskan belum bisa memastikan asal pencemaran tersebut. Saat ini semua dalam posisi netral. Apabila setelah pengujian yang juga melibatkan pihak ketiga hasilnya keluar, baru bisa diketahui penyebabnya. Jika ternyata ditemukan penyebabnya dari SPBU, akan dilakukan yang terbaik untuk warga, namun jika dari pihak lain diharapkan juga fair untuk diminta pertanggungjawabannya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Ashari memberikan apresiasi langkah Pertamina yang telah ditunggu oleh warga.
"Hari ini atas kehendak warga dilakukan pengujian lanjutan khusus sumur Ibu Sulastri dan bantuan air akan dilanjutkan oleh Pertamina secara bertahap fokusnya untuk Ibu Sulastri terlebih dahulu. Memang warga semula agak ketakutan, karena takut menghilangkan bukti, namun setelah diyakinkan Pertamina bahwa ini untuk keperluan pengujian dan dijamin keamanannya kami meyakinkan kepada warga," kata Ashari.
Sebanyak 14 sumur warga di Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, diduga tercemar sehingga untuk keperluan sehari-hari warga memanfaatkan kiriman air dari pemerintah kota. Terdapat satu sumur yang kondisinya cukup parah yakni di rumah Sulastri. Air di sumur itu bercampur dengan minyak, bahkan bisa menyala jika tersulut api.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023