Pembangunan dan perbaikan itu yang bisa dilakukan di posisi sekarang (saat musim kemarau).
Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengupayakan untuk mempercepat pembangunan maupun perbaikan irigasi guna mencegah keterlambatan atau gangguan masa tanam padi.

"Kami sudah memantau satu irigasi di Kedurang, Kabupaten Bengkulu Selatan, memang penurunan debit itu sudah sangat signifikan, kami sudah meminta Dinas PUPR untuk turun ke lapangan dan irigasi segera diperbaiki," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di Bengkulu, Senin.

Dia mengatakan dengan perbaikan segera dan juga pembangunan irigasi baru, diharapkan dapat menjadi upaya mengoptimalkan potensi air untuk dimanfaatkan dalam pertanian.

"Termasuk di Kabupaten Kaur dan Mukomuko. Balai dan PUPR yang ada proyek pembangunan irigasi, kerjakan sekarang, mumpung masih musim panas ini, karena petani kan tidak turun ke sawah, dan nanti sebelum musim hujan turun pekerjaan sudah selesai," kata dia.

Kabupaten Kaur, Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, dan Mukomuko merupakan wilayah-wilayah sentra penghasil gabah di Provinsi Bengkulu. Oleh karena itu, pembangunan dan perbaikan irigasi di kabupaten tersebut penting segera direalisasikan.

"Pembangunan dan perbaikan itu yang bisa dilakukan di posisi sekarang (saat musim kemarau)," kata Rohidin.

Untuk musim kemarau ini, kata Rohidin pemerintah daerah tetap mengupayakan ketersediaan stok beras sebagai langkah memastikan kecukupan cadangan beras pemerintah.

Hal itu tentunya juga sebagai usaha menjaga harga komoditas tersebut di pasaran tetap stabil, atau kalau mengalami kenaikan, harga beras tidak naik tinggi.

Untuk saat ini, stok beras daerah, kata dia, masih cukup untuk kebutuhan 3-6 bulan ke depan. Stok saat ini yang tersimpan di Gudang Bulog Bengkulu terdapat 9.000 ton.

Baca juga: Irigasi rusak berat, 57 kelompok tani Bengkulu terima bantuan Kementan
Baca juga: BKKBN-Pemkab Bengkulu Selatan normalisasi irigasi guna atasi stunting

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023