Transaksi terakhir tadi sekitar Rp270,6 miliar. Insya Allah nanti ditutup jam 5 sore hari ini.Serang (ANTARA) - Nilai transaksi dan perjanjian kerja sama dagang serta investasi antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) dan Banten mencapai sekitar Rp270 miliar dari target yang diharapkan sekitar Rp300 miliar dalam satu hari kegiatan tersebut.
"Transaksi terakhir tadi sekitar Rp270,6 miliar. Insya Allah nanti ditutup jam 5 sore hari ini," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, usai membuka kegiatan misi dagang dan investasi dengan tema 'Meningkatkan Jejaring Konektivitas antara Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Banten', di Serang, Senin.
Ia mengatakan, adapun transaksi perdagangan dalam misi dagang Jatim di Banten tersebut, di antaranya Jatim menjual produk rokok, pakan ikan dan udang, rumput laut, daging sapi, benih tanaman pangan, dan produk olahan tembakau. Sedangkan produk dari Banten yang dibeli Jawa Timur di antaranya beras ungu serta sebagian besar industri baja dan industri agro lainnya.
Khofifah mengatakan, pada dasarnya Jatim membeli produk di Banten cukup besar, namun demikian tidak didisplay atau tidak ditampilkan dalam kegiatan itu, seperti industri baja, karena di Jatim sebagian besar membeli industri baja membeli dari Banten.
"Banyak juga pada sektor industri agro, hortikultura dan industri kreatif. Sedangkan produk di Jawa Timur yang banyak dijual ke Banten salah satunya furniture, karena sedang ada yang membangun apartemen 100 unit, 500 unit di antaranya transaksi dengan industri furniture di Jawa Timur," kata Khofifah.
Sedangkan yang paling besar transaksinya produk dari Jatim di berbagai provinsi itu adalah pakan ikan.
"Terakhir transaksinya di Banten mencapai Rp69 miliar," kata dia pula.
Menurutnya, misi dagang dan investasi yang dilaksanakan Pemprov Jatim yang diadakan di Banten adalah provinsi yang ke-33, karena kegiatan tersebut sudah berjalan beberapa tahun lalu.
Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, suatu kehormatan bagi Provinsi Banten dengan adanya misi dagang dan investasi yang dijalankan Pemprov Jatim. Pemprov Banten siap menindaklanjuti apa yang sudah menjadi komitmen bersama dalam bentuk penandatanganan MoU dalam misi dagang dan investasi antara Pemprov Jatim dan Pemprov Banten.
Apalagi, kata dia, selama ini Pemprov Banten juga masih membutuhkan produk-produk pertanian yang menjadi salah satu penyebab inflasi di Banten seperti cabai dan bawang merah.
'Dari penandatanganan MoU tadi, nanti kami tindaklanjuti antara BUMD dengan BUMD, kemudian OPD dan juga asosiasi serta pelaku usaha di Banten dan Jatim," kata Al Muktabar.
Kegiatan tersebut menampilkan berbagai produk UMKM unggulan antara kedua provinsi serta dilakukan penandatanganan MoU antara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dengan Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, diikuti MoU antara sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), BUMD, asosiasi serta pelaku usaha kedua provinsi yakni Jatim dan Provinsi Banten.
Baca juga: Transaksi misi dagang Jatim-Bengkulu Rp192 miliar
Baca juga: Pemprov Banten dan Jawa Timur MoU misi dagang dan investasi
Pewarta: Mulyana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023