Xi'an (ANTARA) - Xue Anquan, seorang pemimpin di Desa Xiaopo, mengenang hari-hari ketika penduduk setempat menderita akibat kemiskinan, yang diakibatkan oleh sulitnya bercocok tanam di tanah salin-alkali di sepanjang tepi Sungai Kuning.
"Pada tahun 1998, pendapatan tahunan per kapita desa kami kurang dari 500 yuan (1 yuan = Rp2.107)," kata Xue.
Namun, desa yang terletak di wilayah Dali, Provinsi Shaanxi, China barat laut, ini mengalami peningkatan kesejahteraan yang konstan dalam beberapa tahun terakhir, berkat praktik baru penanaman jujube musim dingin (winter jujube), yang didukung oleh teknologi baru.
Saat ini, desa tersebut memiliki banyak rumah kaca plastik, yang tersebar di lahan seluas 10.000 mu (sekitar 666,7 hektare), berisikan winter jujube yang menunggu untuk dikumpulkan dan dikemas.
Winter jujube adalah buah yang manis, lebih enak dimakan segar saat masih renyah. Produk yang diproduksi di Desa Xiaopo diterima dengan baik oleh pasar, menghasilkan pendapatan lebih dari 80.000 yuan per mu.
Belajar untuk membudidayakan buah ini di tanah salin-alkali di sekitar Xiaopo bukanlah tugas yang mudah. Dipimpin oleh Xue, para penduduk desa melakukan eksperimen yang tak terhitung jumlahnya selama beberapa tahun sebelum mereka menguasai cara menjaga bibit tetap hidup.
Pada tahun-tahun berikutnya, Desa Xiaopo terus mendorong perkembangan industri ini melalui inovasi teknologi dan pembangunan merek, dengan dukungan dari pemerintah Dali, di mana pusat pengembangan winter jujube didirikan.
Para pakar pertanian dipekerjakan untuk membantu petani meningkatkan teknik menanam winter jujube di rumah kaca, termasuk pengendalian cahaya dan suhu, serta pencegahan penyakit dan hama.
Dengan bantuan teknik-teknik baru, produktivitas terus meningkat pesat. Winter jujube di daerah tersebut tidak hanya dipanen saat musim dingin, tetapi dapat dipanen dari bulan Mei hingga November di zona penanaman yang berbeda.
"Kami bekerja sama dengan beberapa universitas di berbagai bidang, seperti pengelolaan kesehatan tanah untuk memajukan pengembangan industri tersebut yang berkualitas tinggi," kata Zhou Aiying, wakil direktur di pusat pengembangan winter jujube tersebut.
Zhou mendemonstrasikan aplikasi ponsel yang dikembangkan desa itu untuk membantu petani mengaplikasikan pupuk. Dengan memasukkan data dari rumah kaca mengenai kondisi penanaman, aplikasi tersebut menawarkan saran yang relevan. "Setelah lebih dari tiga tahun pengumpulan data, perhitungan yang dibuatnya semakin akurat," katanya.
Desa Xiaopo memperluas rantai industri yang meliputi penyimpanan, logistik, e-commerce, dan pemrosesan produk untuk meningkatkan nilai tambah dan memastikan kualitas.
Nilai output tahunan winter jujube di Xiaopo mencapai 120 juta yuan, dan 11 desa lainnya di wilayah Dali juga mencatat nilai output tahunan di atas 100 juta yuan dengan menanam winter jujube. Oleh karena itu, Dali dijuluki sebagai "rumah winter jujube".
Industri tersebut juga mengatalisasi pengembangan di sejumlah bidang lainnya, termasuk bahan untuk membangun rumah kaca plastik dan pemrosesan ekstensif winter jujube, sehingga akumulasi pendapatan dari semua industri terkait di wilayah Dali mencapai 11 miliar yuan per tahun. Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023