Benghazhi, Libya (ANTARA) - Badai Mediterania dahsyat melanda Libya timur pada Minggu (10/9) hingga Senin dan menelan sedikitnya 25 korban jiwa serta merusak rumah dan jalan, menurut sumber medis.
Tujuh anggota Tentara Nasional Libya (LNA) hilang, kata juru bicara Ahmad Mesmari.
Tayangan di media sosial memperlihatkan orang-orang terdampar di atas atap kendaraan mereka sambil mencari bantuan di tengah banjir bandang saat Badai Daniel melanda Kota Benghazi, Sousse, Al Bayda, Al-Marj dan Derna.
"Kami tertidur dan ketika kami bangun, air sudah mengepung rumah kami. Kami berada di dalam rumah dan berusaha ke luar," kata warga Derna, Ahmed Mohamed saat dihubungi Reuters, Senin.
Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, ungkap saksi mata. Otoritas mengumumkan status darurat ekstrem, menutup sekolah dan toko serta memberlakukan jam malam.
Empat pelabuhan minyak utama di Libya yakni: Ras Lanuf, Zueitina, Brega dan Es Sidra, ditutup sejak Sabtu malam sampai tiga hari, kata petugas terkait kepada Reuters.
Perdana menteri pemerintah sementara di Tripoli, Abdulhamid Dbeiba pada Minggu mengatakan telah menginstruksikan seluruh lembaga negara untuk "segera menangani" kerusakan dan banjir di kota-kota wilayah timur.
PBB di Libya mengaku pihaknya terus memantau kondisi di negara tersebut dan akan "memberikan bantuan darurat guna mendukung upaya penanggulangan bencana di tingkat daerah dan pusat."
Sumber: Reuters
Baca juga: Badai pasir, penerbangan di bandara Tripoli dibatalkan
Baca juga: Tunisia Buka Perbatasan dengan Libya bagi Pengungsi
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023