"Hingga saat ini kita sudah menerima 281 LoI," ujar Deputi Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.
Agung menambahkan LoI untuk pembangunan IKN tersebut masih didominasi dari negara - negara ASEAN.
"Paling banyak masih tetap dari Singapura sebanyak 27 LoI, kemudian Jepang sebanyak 25 LoI, Malaysia sebanyak 19 LoI dan ada juga dari China sebanyak 17 LoI," katanya.
Agung berharap peningkatan jumlah LoI yang diterima oleh OIKN tersebut sebagai dampak positif dari promosi IKN dalam penyelenggaraan KTT Ke-43 ASEAN.
Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, Indonesia telah menetapkan sasaran untuk masuk ke jajaran lima besar perekonomian terkuat di dunia dan memiliki pendapatan per kapita negara berpenghasilan tinggi pada tahun 2045.
Sasaran itu dibangun di atas empat pilar utama Visi Indonesia 2045, yaitu pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola pemerintahan.
Pemindahan IKN dilakukan sebagai salah satu strategi untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia 2045, yaitu pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan Kawasan Timur Indonesia.
Baca juga: OIKN: Terdapat dua "groundbreaking" investor swasta di IKN akhir 2023
Baca juga: Jakarta menuju kota bisnis global usai ibu kota pindah ke IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023