Beijing (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mempromosikan Indonesia sebagai tuan rumah World Water Forum ke-10 tahun 2024 dalam event World Water Congress ke-18 di Beijing.

"Kalau World Water Congress seperti yang saat ini lebih untuk pertemuan para pakar di bidang perairan, nanti beda lagi dengan World Water Forum di Bali tahun depan," kata Basuki Hadimuljono di Beijing pada Senin.

Acara World Water Congress dengan tema "Water for All: Harmony between Humans and Nature" dihelat di Beijing, China pada 11-15 September 2023 untuk mempromosikan koordinasi dan keseimbangan antara kebutuhan air oleh manusia dan alam. Dalam acara tersebut, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga memberikan sambutan pembukaan.

Sedangkan Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah perhelatan World Water Forum (WWF) 2024 yang merupakan forum air internasional terbesar di dunia yang rencananya akan berlangsung di Bali pada 18-24 Mei 2024.

"Mengenai apa yang bisa diambil dari acara ini, kita harus baca dulu. Sudah ada sekitar 30-an orang sudah saya berangkatkan, dibagi ada 6 topik dan nanti dikumpulkan apa yang didapat, terutama inovasi dan teknologi, 'basic' untuk 'water management' ke depan," tambah Basuki.

Teknologi pengairan tersebut menurut Basuki diperlukan karena Indonesia sering mengalami kekeringan di satu tempat namun di tempat lain malah mengalami banjir.

"Ya 'water management' itu, 'too much water flood, too little water drought, too dirty water polluted'. Dalam Al-quran disebutkan 'Aku turunkan air dalam jumlah yang cukup dan bersih', itu firman Allah, jadi kalau sampai kekeringan, sampai banjir, sampai kotor itu kelakuan manusia, 'water management'," kata Basuki.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra Saleh Atmawidjaja mewakili Panitia Nasional (National Organizing Committee) mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia bersama telah melakukan berbagai langkah persiapan yang matang jelang the World Water Forum ke-10 yang tersisa 8 bulan lagi.

"Sesuai dengan pernyataan Pak Menteri, pertama kita promosi WWF, kan tahun depan di Bali, kita ingin mengundang sebanyak mungkin peserta supaya mereka bisa datang dan memberikan kontribusi yang konkrit di Bali. Kita promosi ke seluruh peserta, hari ini ada 2.000 peserta tapi di World Water Forum tahun depan itu skalanya 5-6 kali lipat dari ini, jadi harus persiapan betul," kata Endra.

Endra menyebut pemerintah sebelumnya sudah melakukan promosi ke Jepang, Korea Selatan, Swedia, Swis, Amerika Serikat hingga sejumlah badan PBB seperti UNESCO, UN Habitat dan badan PBB lainnya.

"Presiden Jokowi juga sudah tiga kali bertemu dengan presiden World Water Council, dan menyampaikan pesan pada saat G20 juga menyampaikan sebagai 'water messenger'," ungkap Endra.

Selain itu, dari acara World Water Congress, pemerintah ingin belajar soal organisasi dan juga substansi acara di bidang air.

"Tidak hanya belajar tapi juga bandingkan, ada hal-hal yang baik, tapi kita juga ada yang lebih baik misalnya 'hospitality', kita jauh lebih baik, kemudian dalam hal penyelenggaraan kita juga sudah sangat siap tapi tentu ada hal-hal lain yang bisa kita pelajari, sedangkan dari sisi substansi juga belajar karena di sini banyak 'expert', kita belajar terutama isu 'water security'," tambah Endra.

Dalam World Water Congress, Indonesia mendirikan satu stan untuk mempromosikan World Water Forum, termasuk dengan pementasan tari-tarian dan suguhan musik angklung dan sajian kopi gratis bagi pengunjung.

World Water Forum yang diadakan setiap tiga tahun sekali merupakan sebuah proses yang terus berkembang sejak digelar pertama pada tahun 1997 di Marrakesh hingga forum kesembilan di Senegal.

Dalam prosesnya, air menjadi perhatian para pengambil keputusan tingkat tinggi seperti kepala negara, anggota parlemen, menteri, dan pemangku kepentingan lainnya.

Sebagai persiapan menuju World Water Forum ke-10 tahun 2024, Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan Kick-off Meeting atau Stakeholder Consultation Meeting (SCM) ke-1 yang diselenggarakan pada 15-16 Februari 2023 di Jakarta Convention Center. Lebih dari 1.400 peserta dari lebih 58 negara menghadiri acara ini.

Selanjutnya, Pemerintah Indonesia juga akan menggelar Stakeholder Consultation Meeting (SCM) ke-2 pada 12-13 Oktober 2023 di Bali dengan proses yang inklusif pada proses tematik, regional dan politik.

Baca juga: Kongres Air Dunia Rencanakan Bahas Cuaca
Baca juga: Wali Kota Semarang teken LoI "Smart Water Cities" di Korsel
Baca juga: PAM dorong warga lakukan manajemen air untuk pemerataan suplai

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023