"Posisinya ada di ruang kerja sang suami," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat memberikan keterangan pers, di Jakarta, pada Senin.
Hengki menilai meski memiliki konteks yang berbeda, file yang ada di laptop ternyata mempunyai kesamaan isi dengan surat yang ditemukan di kamar sang ibu, yakni berisi curhatan serta keluh kesah.
Sehingga curhatan tersebut akan didalami oleh pihak psikologi forensik untuk melihat hubungan antara kedua jenazah dengan keluarga inti.
Lebih lanjut Hengki mengatakan di TKP juga ditemukan dua senter serta dua buah dupa yang berisi bebatuan.
"Di TKP ditemukan juga dua buah senter dan dua buah dupa, ini akan kami teliti lebih lanjut," ujar Hengki.
Meski ditemukan petunjuk baru dalam olah TKP kedua, Hengki mengatakan pihak laboratorium forensik masih menganalisa kemungkinan adanya jejak kaki selain milik jenazah, serta melihat potensi adanya racun di sekitar TKP dan tubuh jenazah.
Menurutnya dalam mengusut tuntas kasus ini, pihaknya mengedepankan scientific crime investigations, sehingga kesimpulan yang didapat berdasarkan barang bukti serta fakta yang ada di lapangan.
"Muaranya ada empat kemungkinan, yakni meninggal alami, kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, atau gabungan semuanya," ujar Hengki.
Sebelumnya pada Kamis (7/9) telah ditemukan jasad seorang ibu berinisial GAH (65) dan anak berinisial DAW (38).
Keduanya telah menjadi kerangka di dalam kamar mandi di perumahan di Jalan Pesanggrahan 8 Nomor 39 RT 1 RW 16 Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.
Kasus ini berawal dari kecurigaan warga dan petugas keamanan yang melihat kondisi rumah korban selalu dalam keadaan gelap tanpa listrik sejak satu bulan terakhir.
Baca juga: Pengadilan Tinggi DKI kuatkan putusan PN Jaksel terhadap Ricky Rizal
Baca juga: Polisi usut kasus dugaan pembunuhan perempuan di Jakpus
Baca juga: Polisi ungkap motif pembunuhan di Pesanggrahan
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023