"Secara institusi, kami minta maaf, kalau pada perayaan May Day ada sedikit gangguan," kata Koordinator Garda Metal SPMI Suprapto di Batam, Selasa.
Ia meminta masyarakat memahami dan mendukung perjuangan buruh dalam peringatan May Day. "Yang kami perjuangkan juga kesejahteraan masyarakat," kata dia.
Tiga aliansi pekerja SPMI, SBSI dan SPMI akan mengerahkan sekitar 30.000 orang pekerja dalam aksi memperingati Hari Buruh Internasional, Rabu.
Unjuk rasa, kata Suprapto, dipusatkan di Kantor Pemerintah Kota Batam. Dalam unjuk rasa, kata dia, aktivis SBSI akan melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan tuntutan-tuntutan pekerja.
Ada lima tuntutan yang akan disampaikan dalam May Day, yaitu menolak kenaikan harga BBM, memberlakukan jaminan kesehatan untuk seluruh warga Indonesia, menolak upah murah, menghapus outsourcing dan menolak RUU Ormas.
Sementara itu, warga Batam, Sofian berharap aksi buruh esok berlangsung damai. "Kami paham setiap tahun ada May Day, tapi kami harap, aksi dilakukan damai, tidak pakai rusuh-rusuh," kata dia.
Ia mengatakan Batam adalah milik bersama, untuk itu pekerja, masyarakat dan pemerintah diharapkan bersatu guna menjaga situasi di kota tersebut.
Pewarta: YJ Naim
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013