Saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini (Bogor), di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada. Yang paling penting stoknya ada. barangnya ada, berasnya ada

Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) di Bogor dan Jakarta untuk mengecek persediaan beras bagi kebutuhan masyarakat di tengah dampak kemarau akibat fenomena El Nino.

"Saya datang ke gudang-gudang Bulog di sini (Bogor), di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan bahwa stoknya itu ada. Yang paling penting stoknya ada. barangnya ada, berasnya ada," ujar Presiden Jokowi di Bogor, Jawa Barat, Senin.

Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menginformasikan Presiden Jokowi mengunjungi Gudang Bulog di Jalan Nasional 11, Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Presiden Jokowi didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Bupati Bogor Iwan Setiawan.

Dalam keterangannya usai peninjauan, Presiden Jokowi memastikan stok beras nasional di gudang Bulog saat ini mencapai 1,6 juta ton.

Baca juga: Jokowi perintahkan distribusi 10 kg beras untuk KPM selama tiga bulan

“Yang di dalam gudang 1,6 juta, dalam perjalanan 400 ribu ton, sehingga akan ada stok 2 juta ton. Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta ton, normal. Ini kita memiliki 2 juta ton, sehingga kita tidak usah khawatir,” kata Presiden Jokowi.

Meski demikian Presiden Jokowi memandang pemerintah masih perlu melakukan impor beras untuk memastikan cadangan stok beras terpenuhi, guna meminimalisasi terjadinya kenaikan harga beras di pasar akibat fenomena El Nino yang terjadi hampir di semua negara.

“Ini untuk memastikan bahwa kita memiliki cadangan strategis stok. Harus itu, untuk menjaga agar tidak terjadi kenaikan karena memang produksi pasti turun karena El Nino, meskipun saya lihat angkanya juga tidak banyak,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi telah berbicara dengan sejumlah pemimpin negara untuk mengimpor beras ke Indonesia. Proses negosiasi, lanjutnya, dilakukan Bulog untuk memastikan terjadinya transaksi atau tidak.

Baca juga: Indonesia menjajaki impor beras dari sejumlah negara

“Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet, dengan Presiden Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi, dengan RRC juga dengan Premier Li. Stok kita sudah banyak, tapi kita tetap masih melihat di mana yang bisa. Tidak untuk sekarang, tapi untuk plan tahun depan, juga mengantisipasi,” kata Presiden Jokowi.

Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga menyalurkan beras bantuan pangan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Presiden mengatakan bahwa bantuan pangan untuk masyarakat akan disalurkan mulai bulan September hingga November.

“Setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan Bulog untuk bantuan pangan itu dan ini sudah dimulai terus September, Oktober, November. Kalau stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras,” kata Presiden Jokowi.

Usai meninjau gudang Bulog di Bogor, Presiden Jokowi beserta rombongan bertolak menuju gudang Bulog di Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Dalam kunjungannya sekitar pukul 11.00 WIB, Presiden Jokowi menyempatkan waktu memberikan bantuan pangan kepada keluarga PKM di kawasan tersebut dan berkeliling Gudang Bulog Sunter Timur II Kelapa Gading.

Baca juga: Pemerintah salurkan sekitar 210 ribu ton bantuan beras setiap bulan

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023