Majenang, Cilacap (ANTARA) - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berharap masyarakat dapat menjadi duta energi serta membantu mengawal agar pemanfaatan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tepat sasaran. Untuk itu, masyarakat juga perlu memahami peran penting energi bagi kehidupan. 


“Kebutuhan BBM dan gas bumi saat ini merupakan kebutuhan yang sangat vital, yang tidak bisa lagi tidak ada di rumah, tanpa adanya itu kita akan sulit untuk melakukan aktivitas. Selain itu, kebutuhan BBM setiap tahun mengalami kenaikan. Saat ini, di Indonesia setiap tahun kendaraan bertambah sebanyak lima juta unit sedangkan untuk mobil naik sebanyak satu juta. Sehingga total kendaraan sekitar 150 juta, yang semuanya membutuhkan bahan bakar minyak,” ungkap Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman pada kegiatan Sinergi BPH Migas dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (9/9/2023).


Lebih lanjut Saleh menerangkan, BBM sebagian masih diimpor dan saat ini masih diberikan subsidi oleh Pemerintah untuk membantu masyarakat mendapatkan BBM dalam kehidupan sehari-harinya. Dirinya juga mengimbau masyarakat Cilacap dapat menjadi duta energi untuk membantu BPH Migas dalam mengawasi pendistribusian BBM bersubsidi agar tepat sasaran sekaligus mencegah terjadinya penyalahgunaan dan penyelewengan.


“Dengan tingginya subsidi BBM, maka banyak juga oknum yang menyalahgunakan BBM bersubsidi dengan menjual kepada yang tidak berhak. Diharapkan Bapak dan Ibu yang hadir di sini akan mendapatkan berbagai ilmu dan pengetahuan mengenai kebijakan hilir migas dan menjadi duta-duta energi dengan meneruskan informasi ini kepada tetangga dan masyarakat tentang perlunya subsidi tepat sasaran dan pentingnya menggunakan BBM non subsidi," terangnya. 


Sementara, Anggota Komite BPH Migas Yapit Sapta Putra dalam paparannya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai BPH Migas, tugas serta fungsinya dalam pengawasan terhadap penyediaan dan pendistribusian BBM di Indonesia.


“BPH Migas mempunyai dua fungsi utama yaitu mengatur dan mengawasi penyediaan dan pendistribusian BBM dan gas bumi melalui pipa di seluruh Indonesia. Saat ini, masih terdapat BBM bersubsidi yang memang diperuntukkan bagi masyarakat yang kurang mampu. Oleh karena itu BPH Migas terus bekerja keras untuk mengatur penyediaan dan mengawasi pendistribusian BBM agar tepat sasaran," tegas Yapit. 


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto menyampaikan pentingnya pemahaman mengenai migas kepada masyarakat yang hadir pada kegiatan hari ini. Sehingga negara perlu mengatur agar masyarakat dapat mendapatkan BBM dengan mudah.


“Minyak dan gas sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Kalau tidak ada BBM, maka kendaraan juga tidak bisa bergerak. Maka migas diatur sedemikian rupa oleh negara agar dapat mencukupi dan terjangkau oleh masyarakat, khususnya untuk masyarakat tidak mampu ada subsidi. Subsidi ditujukan bagi masyarakat yang tidak mampu dan salah satu tujuannya adalah agar usaha kecil menengah dapat terus berkembang," terang Sugeng.


Acara ini juga dihadiri oleh Anggota DPRD Cilacap Muridan, Sales Branch Manager Rayon V Tegal Pertamina Patra Niaga Agung Afrizal, serta masyarakat wilayah Cilacap.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023