PDIP kan lebih mengutamakan dari kadernya menjadi caleg Pemilu 2014 dibanding menerima dari kader pindahan partai lain."Jakarta (ANTARA News) - Politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) AP Batubara mengatakan, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tidak akan menerima pindahan politisi dari partai lain (kutu loncat) untuk langsung menjadi calon legislatif (caleg) Pemilu 2014.
"PDIP kan lebih mengutamakan dari kadernya menjadi caleg Pemilu 2014 dibanding menerima dari kader pindahan partai lain," katanya menjawab pers di Jakarta, Senin.
Anggota Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP itu menegaskan, partainya tidak akan tergiur iming-iming seseorang dari partai lain yang akan meminta jabatan pengurus partai dan meminta menjadi caleg PDIP, kecuali mereka menjadi anggota biasa sebagai kader terlebih dulu.
Menurut AP Batubara yang akrab dipanggil AP, kader dari partai diizinkan masuk menjadi anggota PDIP yang selanjutnya harus bersedia mengikuti pendidikan yang menjadi ideologi PDIP, yaitu Pancasila dan UUD 1945, ajaran marhaenisme dan gotong royong.
"Melalui pendidikan dan pelatihan idelogi bangsa, maka seluruh anggota PDIP akan menjadi kader yang berkepribadian Pancasilais dan membela kepentingan rakyat kecil," katanya.
AP mengatakan, kader PDIP yang kini menjadi anggota DPR, 80 persennya diusung kembali untuk menghadapi Pemilu 2014."Umumnya kader yang diusung lagi mejadi caleg pada Pemilu 2014 adalah kader yang korektif," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo mengatakan, partainya tidak seperti partai lain yang coba menarik figur tertentu untuk masuk ke dalam kepengurusan partainya.
Menurut dia, di dalam tubuh PDIP ada aturan-aturan yang harus dilalui dan ditaati sebelum seseorang dapat bergabung menjadi kader PDIP.
"Selama prinsip perjuangannya sama, kami sangat terbuka untuk menerima figur tertentu sebagai kader PDIP. Karena PDI Perjuangan merupakan partai yang terbuka, jika selaras dan sejalan dengan partai kami," ujarnya.(*)
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013