Jakarta (ANTARA News) - Nurul Arifin, mantan bintang film yang beralih profesi menjadi pekerja sosial bidang HIV/AIDS, menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk membantu penanggulangan masalah penderita penyakit maut yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya itu.
"Malam ini saya sangat bergembira, karena Bank Indonesia ternyata mau peduli dan membantu menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi para pengidap HIV atau AIDS," kata Nurul dalam acara Bank Indonesia Peduli ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), yang berlangsung di Pekan Raja Jakarta Kemayoran, Sabtu malam.
Menurut Nurul, kepedulian dan bantuan yang diberikan Bank Indonesia sangat penting artinya bagi keberlangsungan upaya-upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penyebaran HIV/AIDS melalui kampanye-kampanye dan juga menanggulangi masalah-masalah yang timbul di tengah kehidupan para penderita penyakit tersebut.
"Pengidap HIV atau AIDS menghadapi masalah, terutama sekali stigma (cap buruk) dari masyarakat. Padahal penyakit ini tidak menular melalui kontak sosial," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa HIV/AIDS hanya menular melalui kontak darah yang disebabkan terutama sekali akibat pemakaian jarum suntik yang sama kepada beberapa orang, dan akibat hubungan seks tidak aman.
Sedangkan stigma yang dihadapi ODHA, katanya, datang dari tiga sumber, yakni keluarga si pengidap HIV/AIDS sendiri, masyarakat dan petugas medis di rumah sakit.
"Karena kurang mengerti, orang tua, masyarakat dan bahkan petugas medis di rumah sakit pun mengucilkan dan bahkan menolak merawat mereka," katanya.
Sementara itu, Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah, mengatakan bahwa pihaknya juga memiliki tanggung jawab untuk menanggulangi masalah-masalah sosial termasuk narkoba dan HIV/AIDS.
"Ini sudah menjadi kewajiban. Bank Indonesia jangan hanya memperhatikan masalah moneter tetapi juga masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat," katanya.
Menurut Burhanuddin, penanggulangan narkoba dan HIV/AIDS merupakan kewajiban bersama pemerintah dan masyarakat, demi selamatnya generasi muda dan calon pemimpin bangsa di masa depan dari kehancuran akibat pergaulan yang salah.
Acara Bank Indonesia Peduli ODHA melibatkan kelompok STIGMA yang menampung dan membina para pengidap HIV/AIDS.
Dalam acara, Gubernur BI secara simbolis menyerahkan paket bantuan dalam tas kepada sejumlah penderita.
Menurut Nurul Arifin, paket bantuan itu antara lain berisi uang tunai dan laptop.
"Ada uang, tidak tahu berapa jumlahnya, ada juga laptop," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006