"Dalam pertemuan jajaran Apindo akhir pekan lalu, ratusan perusahaan khususnya industri besar menyatakan siap tidak beroperasi pada Rabu saat May Day dengan berbagai alasan khususnya menyangkut keamanan perusahaan dan pekerja," kata Sekretaris Apindo Sumut, Laksamana Adiyaksa, di Medan, Senin.
Pengusaha dan pekerja sepakat mengganti jam kerja yang hilang pada May Day untuk menyiasati agar produksi tidak terganggu.
Diharapkan pekerja yang melakukan unjuk rasa pada May Day itu juga tidak melakukan sweeping ke perusahaan-perusahaan termasuk melakukan hal-hal bisa menggangu ketenangan masyarakat.
"Sejak awal, Apindo setuju kalau May Day dijadikan hari libur. Jadi ketika tahun ini jumlah perusahaan yang mau meliburkan perusahaannya semakin banyak, asosiasi mendukung," katanya.
Apalagi, kata dia, Pemkot Medan menggelar Peringatan May Day di Lapangan Merdeka, Medan, dan pengurus Apindo juga akan hadir bersama jajaran pemerintah dan serikat pekerja.
Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumut, Edward Pakpahan, mengatakan, liburnya perusahaan akan membuat pekerja menjadi lebih leluasa untuk merayakan May Day.
Dia menyebutkan, pada May Day tahun ini pekerja masih tetap meminta penghapusan tenaga kerja kontrak dan memperjuangkan upah layak.
"SBSI mendukung langkah perusahaan di Sumut yang tidak beroperasi, karena libur May Day adalah salah satu tuntutan pekerja," katanya.
Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan Armansyah Lubis, menyebutkan, peringatan May Day tahun ini mengusung tema "Bersama Sejahtera" yang direncanakan akan dikuti sekitar 2.500 pekerja .
May Day akan diisi dengan sejumlah kegiatan, mulai upacra hingga hiburan.
Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013