Mereka akan menutup lubang-lubang itu secara permanen"

Jakarta (ANTARA News) - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengakui keterlambatan penanganan jalan tol yang berlubang pada sejumlah ruas di Indonesia, seperti Jakarta-Cikampek dan Cikampek-Jakarta, sehingga menyebabkan ketidaknyamanan bagi penggunanya.

"Kita akui memang ada keterlambatan karena untuk perbaikan lubang-lubang itu tidak bisa dilakukan dengan penunjukan langsung, tetapi harus ditender. Tender sudah dilakukan sejak Januari-Februari, sudah ada pemenangnya dan awal Mei sudah mulai kerja," kata Dirut Adityawarman kepada pers usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Senin.

Penegasan tersebut disampaikan terkait dengan adanya keluhan dari pengguna tol Jakarta-Cikampek tentang banyaknya lubang pada sejumlah titik. Bahkan, jalan untuk pintu masuk dan keluar tempat istirahat di jalan tol itu seperti di Km19, kondisinya berlubang dan bergelombang di sana sini sehingga menggangu kenyamanan pengguna jalan tol.

Tidak hanya itu, seorang pengguna jalan tol dalam sebuah media sosial menilai, jalan tol Jasa Marga hanya mulus ketika hendak menaikan tarif, tetapi setelah itu, ada kesan pembiaran terhadap lubang-lubang di jalan tol.

Adityawarman menegaskan, kondisi itu diperparah karena jalan tol berlubang itu bersamaan dengan musim hujan yang juga mundur sehingga makin memperparah kondisi jalan tol, khususnya untuk jalan tol utama dengan beban pengguna cukup berat seperti Jakarta-Cikampek.

Kemudian, lanjutnya, khusus untuk jalan akses pintu masuk dan keluar tempat istirahat pihaknya membenarkan adanya sejumlah lubang dan gelombang yang mengganggu kenyamanan jalan tol. "Saya sudah perintahkan agar hal itu segera diselesaikan dan itu tanggung jawab investor `rest area` (tempat istirahat) tersebut," katanya.

Direktur Operasi PT Jasa Marga, Hasanudin mengakui, pemenang tender untuk penanganan jalan berlubang di jalan tol itu sudah ada sehingga awal Mei sudah mulai melakukan tugasnya.

"Mereka akan menutup lubang-lubang itu secara permanen," katanya.

Ketika ditanyakan mengapa pekerjaan penutupan lubang tidak langsung dilakukan ketika laporan sudah ada ke Jasa Marga dan tidak harus menunggu lama (tender) sehingga lubang yang ada semakin banyak dan lebar, dia mengaku, hal itu tidak bisa.

"Tetap harus ditender," katanya.

Bahkan, Dirut Adityawarman berdalih, penutupan lubang kecil sudah sering dilakukan dan itu sifatnya sementara sehingga ketika penutupan sudah dilakukan, tidak lama lagi, sudah mengelupas. "Itu sudah dilakukan oleh cabang-cabang Jasa Marga," kata Adityawarman.

Hasanudin menyebut, untuk pekerjaan rutin pemeliharaan jalan 2013 ini mencapai Rp600 miliar dan dari jumlah itu sekitar Rp340 miliar khusus untuk pelapisan kembali semi permanen. Sedangkan, tahun lalu Rp240 miliar.

Pelayanan lainnya

Sementara itu, untuk program peningkatakan pelayanan transaksi, Adityawarman mengaku, pihaknya telah mengimplementasikan e-Toll Card di berbagai ruas jalan tol yang dikelola perseroan.

"Pengguna e-Toll Card secara nasional meningkat. Hal ini terlihat pada 2012 pemakaian e-Toll Card sebesar 9,25 persen dari total transaksi, dibandingkan 2011 sebesar 5,17 persen dari total transaksi. Untuk gerbang tol yang berada di sekitar wilayah pemukiman, penggunaan e-Toll Card telah mencapai lebih dari 20 persen dari total transaksi di gerbang-gerbang tersebut," katanya.

Perseroan berharap, kata Adityawarman, penggunaan e-Toll Card akan mencapai 30 persen dari total transaksi dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan.

Pada 2012, perseroan telah meningkatkan kapasitas transaksi dengan menambah jumlah gardu tol menjadi 885 gardu (termasuk 51 Gardu Tol Otomatis) dari tahun lalu sebesar 853 gardu.

Perseroan juga telah memperkenalkan e-Tollpass sebagai suatu teknologi terbaru dari sistem pembayaran non tunai tersebut sehingga kendaraan pengguna tol, tak perlu berhenti untuk transaksi ketika melintas gardu tol.

Kemudian, bidang konstruksi, perseroan telah melakukan kegiatan peningkatan kapasitas jalan (pelebaran) selama 2012 berupa penambahan Lajur Ruas Pasteur ? Kopo sepanjang sekitar 8,85 km (KM 127+200 s.d. KM 136+050) pada Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, yang dilanjutkan dengan penambahan kapasitas jalan Lajur Ruas Kopo ? Buah Batu sepanjang sekitar 7,15 km (KM 136+050 s.d. KM 143+200).

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013