Chongqing (ANTARA) - Sebuah robot unik menjadi perhatian di Smart China Expo 2023 yang baru saja berakhir di Chongqing, China barat daya. Ukurannya mungkin tidak lebih besar dari mainan mobil kendali jarak jauh (remote control), namun robot tersebut menarik perhatian para penyedia fasilitas perkotaan.
Perangkat dengan panjang 80 sentimeter dan lebar 20 sentimeter itu mengapung di kolam pameran, mentransmisikan gambar secara mulus ke sebuah layar secara waktu nyata (real-time).
"Ini merupakan robot apung yang kami kembangkan terutama untuk perbaikan jaringan pipa limbah bawah tanah perkotaan," ujar Liu Jun, pemimpin proyek perangkat cerdas di China Construction Second Engineering Bureau cabang barat daya.
Liu mengibaratkan jaringan pembuangan limbah bawah tanah sebagai pembuluh darah kapiler sebuah kota, yang menunjang operasi sehari-hari kota tersebut. Biasanya, perbaikan dan pemeliharaan jaringan pembuangan limbah bawah tanah sering kali membutuhkan penggalian jalan, atau "operasi besar".
"Tidak hanya memakan waktu, tetapi juga menyebabkan kemacetan lalu lintas, emisi, dan masalah lainnya," kata Liu.
"Robot apung ini dapat beroperasi di lingkungan bawah tanah seperti gorong-gorong dan rawa," ujar Liu, seraya menambahkan bahwa robot tersebut dirancang untuk pipa drainase berdiameter 600 hingga 3.000 milimeter.
Ketika memasuki pipa, robot itu akan mengaktifkan kamera yang dapat berputar 360 derajat guna mendapatkan gambar panorama pipa. Gambar-gambar tersebut ditampilkan secara real-time, sehingga membantu pembuatan laporan inspeksi, jelas Liu.
"Ini baru langkah pertama dalam restorasi," tutur Mu Songwen, seorang teknisi dari perusahaan tersebut. "Jika ada masalah yang teridentifikasi, pertama-tama kami membersihkan pipa dengan truk penyedot limbah, dan kemudian menggunakan robot lain untuk melakukan bagian perbaikan."
Robot baru itu akan meletakkan bahan perbaikan polimer pada pipa yang rusak. Kemudian, robot tersebut menggunakan iradiasi pengeringan sinar ultraviolet (UV) untuk memastikan bahan itu terbentuk dengan cepat di dalam pipa. Proses itu mirip seperti meletakkan lapisan pakaian baru pada dinding yang rusak, kata Mu.
Menurut Mu, robot-robot tersebut dapat mengurangi waktu perbaikan yang dibutuhkan tenaga kerja manusia hingga 80 persen, dan memangkas biaya perbaikan pipa hingga 30 sampai 40 persen.
"Tidak hanya perbaikan yang jadi lebih cepat, hasilnya juga lebih baik," tambah Mu.
Robot apung tersebut telah digunakan di banyak proyek di China barat daya, seperti pengolahan lingkungan air Sungai Qi di Chongqing, dan pengolahan air limbah bio-kota di Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan.
Smart China Expo, yang digelar setiap tahun di Chongqing sejak 2018, menjadi platform untuk mempromosikan pertukaran global di bidang teknologi cerdas dan kerja sama internasional.
Sebanyak 84 proyek investasi dengan kontrak senilai lebih dari 213,8 miliar yuan (1 yuan = Rp2.095) atau sekitar 29 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.381) ditandatangani pada acara tersebut tahun ini.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023