Rabat (ANTARA) - Sebuah gempa kuat mengguncang pegunungan High Atlas di Maroko pada Jumat (8/9) malam hingga menewaskan sedikitnya 296 orang.

Gempa itu juga dilaporkan menghancurkan berbagai bangunan serta membuat para penduduk di kota-kota besar berlarian ke luar rumah mereka.

Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan jumlah korban jiwa itu masih merupakan angka awal dan bahwa 153 orang terluka akibat gempa.

Seorang pejabat wilayah setempat mengatakan sebagian besar mereka yang tewas berada di daerah-daerah pegunungan yang sulit dijangkau.

Sejumlah warga Marrakech, kota besar yang paling dengan pusat gempa, mengatakan sejumlah bangunan runtuh di kota tua, yang merupakan situs Warsian Dunia UNESCO.

Saluran televisi lokal menayangkan gambar-gambar sebuah menara masjid yang runtuh serta puing-puing yang menimpa banyak mobil.

Saluran berita Arab, al-Arabiya, dengan mengutip sumber-sumber di daerah setempat melaporkan bahwa lima orang dalam satu keluarga kehilangan nyawa.

"Gempa itu berlangsung selama sekitar 20 detik. Pintu-pintu terbuka dan menutup dengan sendirinya waktu saya cepat-cepat turun dari lantai dua," kata seorang warga daerah Taroudant, Hamid Afkar.

Menurut badan geofisika Maroko, gempa pada Jumat itu menggetarkan daerah Ighil di High Atlas dengan kekuatan 7,2 magnitudo.

Ighil adalah sebuah daerah pegunungan tempat desa-desa kecil pertanian bertebaran dan terletak di sekitar 70 kilometer barat daya Marrakech.

Gempa itu sendiri terjadi tak lama setelah pukul 23.00 waktu setempat.

Sumber: Reuters

Baca juga: Maroko harapkan peningkatan hubungan bilateral dengan Indonesia

Baca juga: Bupati Banyuwangi hadiri penetapan Ijen jadi Geopark UNESCO di Maroko

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2023