"Selama ini mungkin banyak masyarakat yang belum tahu bahwa militer juga memiliki Lembaga Pemasyarakatan Militer yang jauh lebih buruk dibanding Lembaga Pemasyarakatan Umum. Lemasmil terkenal "angker" membuat jera prajurit yang pernah berurusan dengaJakarta (ANTARA) - Panglima TNI Laksama Yudo Margono mengungkapkan bahwa Lembaga Pemasyarakatan Militer (Lemasmil) jauh lebih "angker" dan intoleran dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Umum.
"Selama ini mungkin banyak masyarakat yang belum tahu bahwa militer juga memiliki Lembaga Pemasyarakatan Militer yang jauh lebih buruk dibanding Lembaga Pemasyarakatan Umum. Lemasmil terkenal "angker" membuat jera prajurit yang pernah berurusan dengan lembaga ini," kata Yudo Margono saat menerima hibah 6 unit kendaraan ambulance dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat.
Penyerahan dilakukan oleh Executif Vice Presiden BRI, M. Choliq didampingi oleh Vice Presiden Riza Pahlevi kepada Kababinkum TNI Laksda TNI Kresno Buntoro disaksikan oleh Panglima TNI dan para pejabat teras Mabes TNI.
Menurut rencana, 6 unit ambulance bantuan BRI akan didistribusikan untuk 6 Lemasmil yang tersebar di seluruh Indonesia, yaitu di Medan, Cimahi, Surabaya, Makasar, Banjar Baru dan Jayapura.
"Mewakili prajurit TNI, saya mengucapkan terimakasih kepada Direktur Utama BRI, dimana 6 unit ambulance ini akan diserahterimakan kepada Babinkum TNI yang nantinya akan digunakan di Lembaga-Lembaga Pemasyarakatan Militer yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memperkuat tugas kemanusiaan," ujar Yudo Margono.
Dalam kesempatan yang sama, Executif Vice Presiden BRI, M. Choliq yang mewakili Dirut BRI mengungkapkan rasa terimakasihnya, bahwa BRI telah diterima sebagai partner untuk mendukung operasional TNI.
"Kami juga bertekad untuk meningkatkan kerja sama kami, kami berharap semoga 6 unit ambulance ini berdampak positif bagi prajurit TNI, kami juga ingin membuktikan bahwa TNI dan BRI akan selalu bersinergi," pungkasnya.
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023