Kiev (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri Ukraina mengecam "pemilu palsu" yang digelar Rusia di wilayah pendudukan di Ukraina pada Jumat, dengan mengatakan bahwa pemilu tersebut "tidak berharga" dan tidak memiliki kedudukan hukum.
Rusia mengadakan pemilu regional, termasuk di empat wilayah Ukraina yang tidak sepenuhnya mereka kendalikan – Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson.
Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemilu yang berlangsung di wilayah Ukraina "sangat melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina" serta hukum internasional.
"Pemilu palsu yang dilakukan Rusia di wilayah yang diduduki sementara adalah batal demi hukum. Pemilu tersebut tidak akan memiliki konsekuensi hukum apa pun dan tidak akan menyebabkan perubahan status wilayah Ukraina yang direbut oleh tentara Rusia," katanya.
Pemerintah Ukraina meminta mitra internasionalnya untuk mengecam pemungutan suara tersebut dan tidak mengakui hasilnya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken pada Kamis juga menggambarkan pemungutan suara di wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sebagai "pemilu palsu" dan mengatakan pemilihan tersebut "tidak sah".
Kedutaan Besar Rusia di AS menanggapi hal ini dengan mengatakan pada Jumat bahwa Washington ikut campur dalam urusan dalam negeri Rusia.
Sumber: Reuters
Baca juga: G20 berjuang keras capai konsensus soal Ukraina
Baca juga: AS beri paket bantuan keamanan Rp9,13 triliun untuk Ukraina
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023