London (ANTARA) - Rata-rata harga rumah di Inggris turun 4,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Agustus 2023 dan menjadi penurunan tahunan terbesar sejak 2009, mengingat "dampak tingginya tingkat suku bunga," perusahaan pemberi pinjaman hipotek Inggris, Halifax, mengungkapkan pada Kamis (7/9).

Dalam basis bulanan, rata-rata harga rumah turun 1,9 persen pada Agustus, penurunan bulanan terbesar sejak November 2022, sekaligus menandai penurunan harga rumah selama lima bulan berturut-turut.

"Harga rumah terbukti lebih tangguh dari perkiraan sepanjang tahun ini, kendati tingginya suku bunga membebani permintaan pembeli. Namun, selalu ada efek jeda dalam hal kenaikan suku bunga, dan saat ini, kami mungkin akan melihat dampak yang lebih besar dari tingginya biaya hipotek yang merembet ke harga rumah," urai Kim Kinnaird, Direktur Halifax Mortgages.

Seorang pria berjalan melewati sebuah toko di Manchester, Inggris, pada 11 Mei 2023. (Xinhua/Jon Super)

Bank sentral Inggris, Bank of England, telah menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 14 kali secara berturut-turut sejak Desember 2021, menjadi 5,25 persen, untuk mengatasi tingginya inflasi.

Harga sebuah rumah tipikal di Inggris kini mencapai 279.569 poundsterling Inggris (1 poundsterling Inggris = Rp19.116), turun sekitar 14.000 poundsterling dalam setahun terakhir, sekaligus kembali ke level yang tercatat pada awal 2022. Rata-rata harga rumah tetap berada di kisaran 40.000 poundsterling Inggris di atas level prapandemi, papar Halifax.

"Kami memperkirakan akan ada penurunan tekanan lebih lanjut terhadap harga properti hingga akhir tahun ini dan tahun depan," tutur Kinnaird.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023