Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur menggandeng berbagai pihak untuk mengatasi stunting pada bayi dan anak-anak sehingga tidak ada ada lagi (zero) kasus gizi di wilayah tersebut.
Terkait upaya itu, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar memberikan bantuan makanan tambahan kepada batita (bawah tiga tahun) terindikasi stunting di Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, pada Jumat.
Makanan yang diberikan kepada bayi dan anak-anak di wilayah itu berupa sayur-mayur, daging, ikan, susu dan madu. Bantuan diserahkan di Masjid Nurul Hidayah Menzikon.
Dia mengharapkan para orang tua memberi makanan yang sehat serta bergizi guna mencegah terjadinya stunting atau tengkes pada bayi dan anaknya.
Baca juga: Pemkot Jaktim targetkan "zero stunting" pada 2024
Para kader kesehatan dan pihak-pihak terkait, kata dia, diharapkan turun langsung ke masyarakat untuk membantu bayi dan anak-anak yang terindikasi stunting.
"Saya harapkan seluruh jajaran PKK, kader kesehatan, Posyandu, Dasawisma, RW, RT kelurahan dan kecamatan bersama CSR di wilayah masing-masing membantu warga yang terindikasi stunting," katanya.
Bantuan sosial itu terutama diberikan kepada warga yang tidak mampu. Dia bersyukur balita yang mengalami stunting di wilayah itu sudah ada perubahan, berat badan dan tinggi bagannya bertambah.
Anwar meminta agar Kelurahan Pekayon terus melakukan pencegahan stunting hingga pada akhirnya tercapai "zero" stunting. Namun tak hanya Kelurahan Pekayon, semua pihak harus turut serta dalam penanganan stunting.
Baca juga: Jaktim lakukan audit penanganan kasus stunting
"Stunting bukan masalah wilayah kelurahan saja tetapi masalah kita bersama, jadi mari kita bekerja lebih baik lagi. Saya yakin jika semua melakukan kegiatan tersebut secara bersama, wilayah Jakarta Timur akan 'zero' stunting," ujarnya.
Ketua RW 08 Kelurahan Pekayon Alain Miliyar mengatakan, pihaknya m terus berupaya agar tidak ada lagi stunting di wilayahnya.
Sesuai arahan wali kota, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya dalam rangka menuju "zero" stunting. "Mudah-mudahan kegiatan pemberian makanan yang kami lakukan bisa berjalan terus dengan baik kedepannya," kata Alain.
Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Timur menargetkan angka stunting atau tengkes di wilayahnya bisa turun di bawah 14 persen dengan berbagai program. Saat ini untuk Jakarta Timur masih di angka 14,4 persen dan ditargetkan nol persen di 2024
Secara umum untuk di Provinsi DKI Jakarta, kasus stunting di Jakarta Timur (Jaktim) masih di bawah angka Provinsi DKI Jakarta yang mencapai 14,8 persen.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023