Nggak bisa sembarangan ambil skenario lalu dipindahkan jadi novel, saya nggak mau seperti itu. Nggak mau novel mirip sekali dengan film,"
Jakarta (ANTARA News) - Bila biasanya film diadaptasi dari buku, maka dalam film keluarga berjudul "Pintu Harmonika" besutan Ilya Sigma, Luna Maya, dan Sigi Wimala yang terjadi adalah sebaliknya.
Clara Ng yang didaulat membuat cerita untuk film kembali bertugas membukukannya dalam bentuk novel. Namun, penulis "Dimsum Terakhir" itu enggan membuat novel yang sama persis dengan filmnya.
"Nggak bisa sembarangan ambil skenario lalu dipindahkan jadi novel, saya nggak mau seperti itu. Nggak mau novel mirip sekali dengan film," tukas Clara usai Meet and Greet "Pintu Harmonika" di Jakarta, Minggu.
Oleh karena itu, pengarang bernama lengkap Clara Regina Juana itu menambahkan bagian khusus di novel yang tidak digambarkan dalam film untuk memperkaya imajinasi pembaca.
"Jadi, aku menambahkan adegan (di buku) karena menurutku petualangan melihat film dan membaca buku itu merupakan hal berbeda. Kalau film, kita melihat visual, di buku nggak, harus berimajinasi," lanjut penulis trilogi "Indiana Chronicle".
Dalam menggarap versi novel, Clara menggaet Icha Rahmanti, pengarang "Cintapuccino". Kesamaan minat bacaan dan kualitas tulisan Icha membuat dia percaya untuk mengajaknya membuat novel dari film keluarga berisi tiga cerita dengan genre drama, komedi, dan thriller itu.
Bagi penulis yang sudah banyak menelurkan buku-buku untuk anak, menulis "Pintu Harmonika" merupakan tantangan tersendiri karena ditujukan untuk kalangan pra remaja.
"Ini suatu tantangan, karena di Indonesia bacaan yang sasarannya pra remaja jarang, di luar banyak sekali," kata peraih juara 3 Adikarya IKAPI 2008 Kategori Buku Cerita Anak Terbaik itu.
Film "Pintu Harmonika" yang dibintangi Donny Damara, Barry Prima, Nasha Abigail, Karina Salim, Inong Ayu, Fauzan Nasrul, dan Jenny Zhang akan tayang pada 23 Mei mendatang.
Oleh Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013