Benar-benar `happy ending`Surabaya (ANTARA News) - Juara bertahan Satria Muda Britama Jakarta tampil perkasa saat mengalahkan Hangtuah Sumsel IM dengan skor 52-40 pada lanjutan Liga Bola Basket Nasional (NBL) Indonesia seri terakhir di DBL Arena Surabaya, Sabtu.
Pada pertandingan ini, Satria Muda tidak diperkuat dua pemain kuncinya yang juga kakak-beradik, Faisal dan Firdaus Julius Achmad, karena sedang berkabung atas meninggalnya sang ayah.
Selain dua bersaudara itu, Satria Muda juga tidak diperkuat Vamiga Michel yang absen sepanjang seri terakhir di Surabaya, karena masih belum pulih dari cedera.
Kendati tanpa kehadiran mereka, Satria Muda masih memiliki materi pemain yang lebih baik dari Hangtuah. Akan tetapi, laga kuarter pertama tidak mudah bagi mereka setelah hanya unggul tipis 8-6.
Perlawanan sengit Hangtuah di kuarter kedua juga kembali memaksa Rony Gunawan dan kawan-kawan hanya terpaut tipis 22-19. Mereka baru benar-benar dominan saat kuarter ketiga dengan mendulang 16 angka, sementara Hangtuah hanya meraih delapan angka.
Usaha Hangtuah untuk mengejar angka di kuarter terakhir mendapatkan respon balik dari Satria Muda, melalui aksi Rony Gunawan dan Bonanza Siregar. Kedua pemain itu masing-masing menyumbangkan 11 dan 15 angka untuk kemenangan timnya.
Bahkan, Rony Gunawan juga mencetak "double-double" (angka ganda) ke-12 musim ini setelah meraih 10 "rebound". Sementara poin tertinggi Hangtuah Sumsel IM dicatat Mei Joni dengan 13 angka.
"Saya memberikan apresiasi yang luar biasa kepada semua pemain atas usaha kerasnya pada laga ini. Mereka mampu menutupi kekurangan tiga pemain yang terpaksa absen," kata Pelatih Satria Muda, Octaviarro Romely Tamtelahitu.
Pada pertandingan lainnya, Dell Aspac Jakarta memenuhi ambisinya untuk sapu bersih empat laga di seri terakhir setelah mempermalukan tuan rumah CLS Knights Surabaya dengan skor 63-56.
Sempat tertinggal enam angka dari CLS di menit-menit akhir, Aspac yang telah memastikan juara musim reguler NBL, berbalik menekan dan mengungguli tuan rumah.
Dengan hasil ini, Aspac mengakhiri musim reguler dengan berhasil menyapu bersih laga di lima dari enam seri yang digelar, yakni seri Bali, Solo, Malang, Bandung, dan Surabaya.
Xaverius Prawiro dan kawan-kawan hanya gagal sapu bersih pada seri Jakarta, karena dihentikan Satria Muda, sekaligus menjadi satu-satunya kekalahan Aspac musim ini.
"Kami bersyukur karena target sapu bersih dapat terwujud. Benar-benar `happy ending` bagi kami," kata Asisten Pelatih Aspac, Antonius Joko Endratmo.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013