Baghdad (ANTARA News) - Serangan-serangan yang terjadi di Irak, Jumat, menyebabkan jumlah korban tewas selama empat hari kekerasan berdarah, lebih dari 200 orang, kata para pejabat.
Kerusuhan itu juga telah melukai lebih dari 300 orang, demikian laporan AFP.
Masalah dimulai pada Selasa ketika pasukan keamanan digerakkan untuk menghadapi pengunjuk rasa anti-pemerintah di dekat kota bagian utara Arab Sunni Hawijah, yang kemudian memicu bentrokan yang menyebabkan 53 orang tewas.
Gelombang kerusuhan berikutnya, di mana banyak jatuh korban tetapi tidak semua tampaknya terkait dengan bentrokan Hawijah, menewaskan puluhan orang lagi dan pada Kamis 182 orang telah tewas sedangkan 292 terluka.
Protes dengan kekerasan ini adalah kejadian paling mematikan, dikaitkan dengan demonstrasi yang pecah di daerah Sunni di negara mayoritas Syiah lebih dari empat bulan lalu.
Para pengunjuk rasa telah menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Nuri al-Maliki, seorang Syiah, dan mencerca terhadap pihak berwenang karena diduga menargetkan komunitas mereka.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013