Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, menurunkan 21 orang anggota tim verifikasi dan tenaga fasilitator lapangan (TFL) dalam rangka percepatan realisasi bantuan pembangunan rumah korban gempa di daerah itu, Kamis.
Bupati Pasaman Barat Hamsuardi di Simpang Empat, Kamis, mengatakan turunnya 21 tenaga teknis itu dalam rangka memastikan validasi data, baik itu data yang sudah dikeluarkan atau sesuai surat keputusan maupun data susulan yang akan di SK-kan.
"Kita mendorong untuk percepatan, mudah-mudahan sampai Senin depan validasi data sudah selesa. Pelaksanaan penyaluran bantuan bisa terlaksana sesuai dengan aturan," katanya.
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat percepat proses verifikasi rumah korban gempa
Baca juga: Kunjungan wisata pantai di Pasaman Barat menurun diduga dampak gempa
Tim yang diturunkan akan bekerja hingga hari Senin (11/9) sehingga pada hari yang sama akan dilanjutkan dengan rapat bersama pihak terkait. Namun, tidak melepas kemungkinan tim akan bekerja sembari mendata sesuai lokasi yang dikunjungi.
"Tim yang berjumlah kurang lebih 21 orang ini akan bertugas di Kecamatan Pasaman dan Talamau hingga hari Senin. Dalam rapat itu sudah jelas klasifikasi berdasarkan verifikasi yang dilakukan tim, termasuk usulan 86 rumah dan didata di luar yang sudah ada," sebutnya.
Ia meminta kepada TFL itu agar menjaga kesehatan selama bekerja di lapangan, mengingat cuaca ekstrem dan curah hujan yang cukup tinggi.
"Bekerja dengan baik, dan harus dapat meredam jika terdapat benturan dengan masyarakat setempat," katanya.
Pada kesempatan itu ia juga kembali meminta kepada masyarakat korban gempa agar tetap berada di rumah masing-masing agar ketika tim verifikasi datang data yang diminta dapat diberikan.
"Kita himbau kepada masyarakat, agar kembali ke rumah masing-masing biar tim bekerja dulu," ujarnya.
Ia menjelaskan dari total rumah rusak berat sebanyak 1.111 unit rumah. Sebanyak 246 unit rumah sudah proses pencairan dana di Bank BRI, 148 unit rumah dengan sistem reimburse mandiri akan dicairkan setelah verifikasi bobot volume yang dilakukan oleh tim teknis.
Kemudian sebanyak 631 unit rumah sudah diverifikasi dan validasi serta 86 unit rumah lagi dalam waktu secepatnya akan diverifikasi oleh tim teknis.
"Sedangkan untuk 266 unit rumah susulan sudah diverifikasi 68 unit rumah. Sisanya segera diverifikasi oleh tim teknis," ujarnya.
Ia menekankan jika nanti selesai diverifikasi atau dinilai ke-266 unit rumah itu oleh tim teknis maka akan dibuatkan Surat Keputusan Bupati Pasaman Barat.
"Jika ada rusak berat maka akan diusulkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jika rusak sedang maka diusulkan ke Gubernur Sumbar dan rusak ringan akan ditanggung oleh kabupaten," ujarnya.
Gempa bumi terjadi di Pasaman Barat pada 25 Februari 2022. Hingga saat ini masih banyak korban gempa yang masih belum mendapatkan bantuan perbaikan rumah karena masih tahap verifikasi.*
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat harapkan alat peringatan dini tsunami berfungsi
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat: Tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat gempa
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023