Gubernur Kalteng puji KPK miliki sistem pemberantasan makin baik

... karena disadari tidak ada cara lain hentikan korupsi kecuali dibangun nilai-nilai antikorupsi.

Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran memuji Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI yang terus menunjukkan peningkatan dengan sistem pemberantasan korupsi yang makin baik.

"Jika dibandingkan dengan dahulu, kini sistem pemberantasan korupsi yang dimiliki KPK makin baik," kata Gubernur Kalteng di Palangka Raya, Kamis.

Hal itu disampaikan Sugianto Sabran dalam rakor sinergitas dan penguatan pemberantasan korupsi bagi kepala daerah, camat, kepala desa, dan kepala SMA/SMK se-Kalimantan Tengah yang dihadiri langsung oleh Ketua KPK Firli Bahuri.

Menurut dia, KPK tidak hanya berfokus pada upaya penindakan dalam pemberantasan korupsi, tetapi juga melakukan upaya lain seperti pendidikan maupun pencegahan. Ketiganya ini, baik pendidikan, pencegahan, maupun penindakan, biasa dikenal dengan sebutan Trisula Pemberantasan Korupsi.

"Kita semua tentu menyepakati, korupsi adalah masalah serius yang berpotensi tinggi menghambat pembangunan dan membawa kesengsaraan untuk masyarakat. Maka, diperlukan atensi dan komitmen kuat dari seluruh elemen tanpa terkecuali dalam memberantasnya," jelasnya.

Adapun pelaksanaan kegiatan pada hari ini merupakan upaya kolaboratif antara KPK RI bersama Pemerintah Provinsi Kalteng dan pemerintah kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah dalam rangka mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan daerah yang baik, bersih, transparan, dan akuntabel.

Melalui pelaksanaan kegiatan yang berkolaborasi bersama pemda di provinsi ini, Ketua KPK Firli Bahuri berharap mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh tata kelola keuangan dan pemerintahan berjalan secara transparan, akuntabel, serta tidak ada satu pihak pun yang melakukan penyimpangan," terang Firli Bahuri kepada awak media.

Dalam kegiatan ini, seluruh pihak berupaya tumbuhkan budaya antikorupsi karena disadari tidak ada cara lain hentikan korupsi kecuali dibangun nilai-nilai antikorupsi.