Pasuruan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengajukan tambahan armada helikopter dari satu unit yang digunakan untuk memaksimalkan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno.
"Kami meminta saran dan masukan dari berbagai pihak terkait upaya percepatan penanganan karhutla di Gunung Arjuno. Termasuk usulan kepada BNPB agar ada penambahan bantuan helikopter untuk kegiatan water bombing," kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, di Pasuruan, Rabu.
Dalam keterangannya dia mengatakan kondisi angin yang cukup kencang di sekitaran area Taman Hutan Rakyat (Tahura) R. Soerjo membuat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Gunung Arjuno kian meluas hingga ke wilayah Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto.
"Saat ini kegiatan water bombing dan luasan lahan terdampak karhutla yang kini telah mencapai 3.910 hektare," katanya.
Ia mengatakan, titik api yang terbaca dalam Sipongi juga bertambah dari awalnya 7 titik, lalu meluas 50 titik dan Senin malam melonjak menjadi 156 titik.
Baca juga: Karhutla di Gunung Arjuno dipadamkan dari darat hingga udara
Kadishut Jatim Djumadi dalam kesempatan ini juga menyampaikan pentingnya upaya percepatan penanganan Karhutla di wilayah Tahura R. Soerjo.
Sebab, menurutnya, wilayah Tahura ini dinilai sangat strategis mengingat adanya tiga gunung, yakni, Gunung Arjuno, Gunung Welirang dan Gunung Anjasmoro.
Luasan wilayah Tahura R. Soerjo yang mencapai 27.868 juga masuk di enam daerah, yakni, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Mojokerto.
Ia mengatakan, Dishut bersama sejumlah relawan juga telah melibatkan berbagai kelompok masyarakat untuk melakukan pemadaman via darat.
"Hari ini, sudah sekitar 339 orang yang berada di atas untuk melakukan pemadaman. Mereka berasal dari posko pemantauan Tretes, Lawang dan Mojokerto," katanya.
Baca juga: Tim gabungan dikerahkan tangani kebakaran hutan di Gunung Arjuno
Baca juga: Gubernur Khofifah pimpin pemadaman Karhutla Gunung Arjuno
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023