di saat orang punya popularitas tinggi, selebritis dan ustad, biasanya tergoda masuk ke dunia politik. Nah, Uje mengajarkan konsistensi"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hadjriyanto Thohari mengaku kerap mengikuti dakwah ustad Jeffry Al Buchori yang dinilainya bagus, selain juga menilai sang ustad sebagai orang yang konsisten dengan tetap di jalur dakwah.
"Dia konsisten di bidang dakwah, di saat orang punya popularitas tinggi, selebritis dan ustad, biasanya tergoda masuk ke dunia politik. Nah, Uje (Ustad Jeffry) mengajarkan konsistensi," kata Hadjriyanto di Jakarta, Jumat.
Hadjriyanto melanjutkan, sang ustad menyajikan agama secara populer dengan banyak menampilkan contoh-contoh dari sisi manusiawi seorang manusia biasa.
"Karena latar belakang selebritis dia banyak menampilkan contoh-contoh ketika selebritis sadar dari kesalahan yang dilakukan, itu dia tampilkan," katanya di Jakarta, Jumat.
Dia juga menilai ceramah-ceramah Uje, sapaan akrab Ustad Jeffry, banyak menampilkan dan mengemukakan kritik-kritik terhadap kehidupan manusia sehari-hari, terutama kecenderungan yang tengah populer di masyarakat.
"Misalnya kecenderungan hedonisme, karena dia punya latarbelakang selebrtis, dia mengalami kebiasaan hedonistis. Dia banyak mengkritik soal hedonistis yang memuja kesenangan duniawi dan mengkritik kecenderungan jauh dari agama," papar Hadjriyanto.
Dia menilai Uje sangat berjasa dalam mempromosikan busana keislaman yang trendi sehingga orang menirunya.
"Sehingga ada baju koko Uje, aksesori itu banyak dicontoh anak muda. Saya rasa banyak ustaz yang meniru gaya Uje. Tidak hanya baju tapi kopiah dan syal. Ketua Umum PP Muhamadiyah bahkan memakai yang dipakai Uje. Ya sangat gaul," katanya.
Bangsa Indonesia, menurut Hadjriyanto, kehilangan sosok populer, akrab dan hangat menyapa audiensnya, terutama di media televisi.
"Kita merasa kehilangan dan berbelasungkawa. Saya yakin meskipun kita kehilangan Ustad Uje, saya yakin akan tumbuh Jeffry-Jeffry baru," katanya.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013