Jakarta (ANTARA) - Produsen penyejuk udara (AC) asal Jepang, Daikin menyiapkan total investasi sebesar Rp6 triliun untuk pembangunan dua pabrik di Cikarang, Jawa Barat.

"Untuk Daikin Industries Indonesia sendiri total investasi yang di Cikarang itu adalah Rp6 triliun," kata Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia dan PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia dalam sebuah jumpa pers yang berlangsung di Jakarta pada Rabu.

Lebih lanjut, dia memaparkan total investasi senilai Rp6 triliun diperuntukkan untuk pembangunan pabrik pertama senilai Rp3,3 triliun yang mulai beroperasi akhir tahun 2023 dan pabrik kedua senilai Rp2,7 triliun yang akan beroperasi tahun 2028 mendatang.

Adapun untuk kapasitas produksi maksimum pabrik pertama adalah 1,5 juta unit AC rumah tangga per tahun sementara pabrik kedua memiliki kapasitas produksi maksimum 500 ribu unit AC rumah tangga serta 200 ribu unit AC komersial.

Pada kedua pabrik dengan total luas lahan 204 ribu m² itu, Budi menuturkan akan menyerap 2.500 tenaga kerja untuk pabrik pertama dan 1.600 tenaga kerja untuk pabrik kedua.

Kedua pabrik tersebut juga akan mengadopsi teknologi kecerdasan buatan dan "internet of things" untuk membantu dalam proses produksi.

"Hal ini tentu bermanfaat bagi pengayaan SDM kita tentang know-how (kecakapan) manufaktur yang fully digital (terdigitalisasi penuh) nantinya," ucap Budi.

Dia menambahkan selain menerapkan digitalisasi pada proses produksi, Daikin juga akan menggunakan teknologi ramah lingkungan seperti panel surya dan penyejuk udara VRV6, yang lebih hemat energi, guna menurunkan tingkat emisi karbon.

"Dengan produk yang akan dipakai di pabrik kita sendiri, panel surya, dan produk-produk lainnya akan mendukung mengurangi (emisi) karbon," kata Budi.


Baca juga: BKPM ajak investor dukung transisi energi berkelanjutan
Baca juga: Indonesia Investment Authority fokus investasi di empat jenis industri

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023