... Kita kehilangan anak muda yang membawakan Islam yang yang universal... "

Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault, mengaku sedih dan menangis mendengar ustadz Jeffry al Buchori atau Uje meninggal karena kehilangan tokoh muda yang menjadi panutan masyarakat.

"Saya sedih dan juga menangis mendengar Uje meninggal. Tapi bukan karena ditinggalkan oleh dia, tapi karena kehilangan tokoh muda yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk berdawah," kata Adhyaksa kepada Antaranews, di Jakarta, Jumat.

Adhyaksa turut melakukan sholat jenazah di Masjid Istiqlal dan mengantar jenazah ke pemakaman di TPU Karet, Jakarta Selatan.

Adhyaksa mengatakan ia sedih bukan karena Uje meninggal karena Uje pasti akan diterima oleh Allah SWT. "Kita kehilangan anak muda yang membawakan Islam yang yang universal," katanya lagi dengan suara yang serak.

Mantan Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) itu mengatakan bukan hanya dirinya yang kehilangan anak muda berusia 40 tahun itu namun juga bangsa Indonesia.

Hal itu, katanya, bisa dilihat dari ramainya masyarakat yang mengantar Uje ke pemakaman. "Ini macetnya sekali," katanya.

Adhyaksa mengatakan ia sempat kaget saat menerima pesan melalui pesan blackberry mengenai meninggalnya Uje. Apalagi sebelumnya ia pernah menerima pesan dari Uje yang mengatakan tidak akan lagi menggunakan blackberry.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013