Kepala Perum Bulog Cabang Rejang Lebong Guslindawati di Rejang Lebong, Rabu, mengatakan beras petani yang dibeli oleh pihaknya adalah beras kualitas medium yang digunakan untuk bantuan sosial, pelayanan publik atau PSO dalam wilayah Kabupaten Rejang Lebong, Kepahiang dan Kabupaten Lebong.
"Penyerapan beras petani yang kita lakukan saat ini sudah melebihi target yakni 258 ton, dari target sebanyak 114 ton. Saat ini kami masih menunggu panen pada musim tanam kedua tahun 2023," kata dia.
Dia menjelaskan, beras petani yang sudah diserap pihaknya itu dilaksanakan pada musim panen pada Maret dan April lalu, sedangkan untuk musim panen September belum ada.
"Harapan kita bisa kembali menyerap beras petani dari Kabupaten Lebong pada panen musim tanam kedua tahun 2023 ini. Selama ini beras yang kita serap paling banyak dari sana," terangnya.
Menurut dia, beras yang diserap dari petani itu sendiri untuk stok Gudang Bulog Rejang Lebong dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam tiga kabupaten.
Sementara itu stok beras yang mereka miliki saat ini mencapai 902 ton, terdiri dari beras PSO 883 ton dan beras komersial sebanyak 19 ton. Stok beras ini diperkirakannya akan mencukupi hingga akhir tahun mendatang.
Amanda (35) petani padi di Kelurahan Talang Benih, Kecamatan Curup menyatakan saat ini beras lokal dari daerah itu ditingkat petani telah mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp140.000 per kaleng (ukuran 16 kg) menjadi Rp180.000 per kaleng.
"Berasnya sudah naik karena tidak ada yang panen, karena saat ini sedang musim kemarau. Padi yang baru kami panen ini pun sudah ada yang beli," kata Amanda.
Baca juga: Bulog Sumut meminta masyarakat tak khawatir karena stok beras aman
Baca juga: Bulog Sumut siap salurkan bansos beras mulai tengah September 2023
Pewarta: Nur Muhamad
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023