London (ANTARA News) - Inggris memiliki bukti "terbatas tapi persuasif" terkait penggunaan senjata kimia di Suriah, termasuk gas sarin, kata Kementerian Luar Negeri Inggris.
"Kami memiliki informasi yang terbatas namun persuasif dari berbagai sumber yang menunjukkan penggunaan senjata bahan kimia di Suriah, termasuk gas sarin," kata juru bicara Kantor Kementerian Luar Negeri, Kamis, menyusul komentar serupa oleh pejabat Amerika Serikat.
"Ini sangat memprihatinkan. Penggunaan senjata kimia adalah kejahatan perang," katanya seperti dikutip AFP.
"Kami telah diberitahu oleh sekutu, mitra dan PBB mengenai informasi ini dan kami bekerja secara aktif untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan lebih baik," katanya.
Laporan awal bulan ini menyebutkan para ilmuwan militer Inggris telah mempelajari sampel tanah yang dibawa kembali dari daerah yang dekat dengan Damaskus dan menemukan hasil pengujian menunjukkan sampel itu positif mengandung senjata kimia, meski pemerintah belum mengkonfirmasi hal itu.
Pengumuman dari Inggris itu muncul tak lama setelah Gedung Putih mengatakan Suriah kemungkinan menggunakan senjata kimia terhadap pasukan pemberontak pada "skala kecil", tapi menekankan kalau agen mata-mata Amerika Serikat masih belum 100 persen yakin.
Washington telah berulang kali mengatakan penggunaan senjata kimia oleh Rejim Presiden Suriah Bashar al-Assad akan dinilai sebagai suatu aksi yang melintasi "garis merah" dan memicu kemungkinan aksi militer.
Inggris mengatakan Suriah harus mengizinkan pengamat internasional.
"Bashar harus bekerja sama dengan masyarakat internasional dan membuktikan bahwa rezimnya tidak pernah melakukan kejahatan yang mengerikan ini, yang memungkinkan akses tak terbatas untuk
PBB dan OPCW (Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia) guna melakukan penyelidikan di lapangan di Suriah, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013