Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu membentuk program Gelang Peti atau Gerakan Lanang Peduli Tino (gerakan laki-laki peduli perempuan) sebagai upaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan di provinsi tersebut.

"Gerakan ini menjadi salah satu langkah Pemprov melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu untuk terus menurunkan angka kekerasan pada perempuan," kata Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Nandar Munadi di Bengkulu, Rabu.

Pemerintah Provinsi Bengkulu kata dia terus berkomitmen berupaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu.

"Dengan Gelang Peti ini diharapkan bisa menurunkan angka kekerasan terhadap kaum perempuan di Provinsi Bengkulu, menurut Polda saat ini angkanya masih cukup tinggi, mudah-mudahan dengan sosialisasi ini akan menurun," kata Nandar.

Sementara itu Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Provinsi Bengkulu Eri Yulian Hidayat menuturkan Gelang Peti tersebut ke depannya juga akan dilaksanakan serentak di kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi Bengkulu.

Eri menyebutkan akhir-akhir ini kekerasan terhadap perempuan dan anak di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu dicatat terjadi peningkatan dan hal itu perlu penanganan cepat dan tepat agar kekerasan terhadap perempuan bisa dicegah.

Beberapa faktor yang mempengaruhinya di antaranya adalah faktor ekonomi dan disintegrasi sosial maupun miskomunikasi antara keluarga.

"Hal ini perlu mendapat perhatian bersama, melalui Gerakan Gelang Peti ini mudahan-mudahan bisa menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Bengkulu," ujar Eri.

Baca juga: Cegah KDRT, KemenPPPA tekankan sosialisasi UU Penghapusan KDRT

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023