Berlin (ANTARA News) - Penjaga gawang Jerman, Jens Lehmann, dua kali menyelamatkan gawangnya dari tendangan penalti sehingga memberi tuan rumah kemenangan 4-2 melalui adu penalti atas Argentina pada perempatfinal Piala Dunia setelah skor imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu berakhir.
Lehmann menahan tendangan penalti Roberto Ayala dan Esteban Cambiasso, sementara empat pemain Jerman mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Namun usai pertandingan terjadi insiden di lapangan. Pemain kedua tim terlibat saling mendorong.
"Sangat menegangkan bagi kami yang berada di bangku cadangan. Itu seperti film Hitchcock (sutradara kenamaan yang terkenal dengan film-film `thriller`). Kami selalu yakin kami bisa bangkit (dari tertinggal satu gol)," kata pelatih Jerman Juergen Klinsmann.
"Adu penalti selalu menjadi jalan terberat untuk lolos namun kami bangga terhadap tim ini. Lima di antara para pemain masih bisa memperkuat timnas U-21 namun mereka bisa mendukung dengan baik pemain yang lebih tua," lanjutnya.
Klinsmann juga tidak lupa memuji Lehmann.
"Kami menaruh kepercayaan yang besar kepada Jens Lehmann saat terjadi adu penalti --ia membuktikan bahwa ia bisa menebak arah bola," ujarnya dikutip Reuters.
Lehmann sendiri mengatakan, "Memenangi adu penalti sangat fantastik bagi kami. Kami memiliki penendang hebat (pada adu penalti). Dan seperti yang diperkirakan, seorang kiper Jerman bisa melakukan penyelamatan."
Ayala membawa Argentina unggul melalui sundulan sambil terbang empat menit setelah babak kedua dimulai dan tim Amerika Selatan itu tampak nyaman hingga kiper Roberto Abbondanzieri terpaksa keluar karena cedera pada menit 71.
Jerman langsung memasukkan Tim Borowski dan peranannya bisa membawa Jerman menyamakan kedudukan saat babak kedua tinggal 10 menit.
Ballack melepas umpan silang dari sisi kiri, Borowski menyundul bola dan disambut Miroslav Klose yang menaklukkan kiper Leonardo Franco melalui sundulan terarah.
Pada perpanjangan waktu hanya ada satu peluang bersih dari masing-masing tim untuk mencetak gol.
Argentina, juara dunia 1978 dan 1986, mengontrol babak pertama dimana kedua tim bermain sangat hati-hati.
Suporter Jerman yang menjadi mayoritas di stadion yang dipenuhi 72.000 penonton itu terus menyuarakan rasa frustrasinya melalui siulan ketika Argentina terus menguasai bola.
Jerman hanya sekali menyerang dan hampir mencetak gol pada menit 16.
Bastian Schweinsteiger mengumpan bola kepada Bernd Schneider di sayap kanan dan umpan silangnya tepat mengarah kepada Ballack. Kapten Jerman itu tampak tidak terjaga namun sundulannya tidak menemui sasaran.
Permainan berubah ketika Ayala berhasil menyundul masuk tendangan pojok Juan Roman Riquelme pada menit 49. Ia berhasil mendahului penjaganya, Klose, untuk menyundul bola.
Tidak ada pilihan lain untuk Jerman selain kembali ke gaya umpan langsung ke gawang yang menjadi ciri khas mereka selama dilatih Klinsmann.
Tendangan Ballack pada menit 64 masih mengarah kepada bek lawan sebelum kemudian Abbondanzieri cedera.
Kemudian David Odonkor masuk dan kecepatan larinya membuat Juan Pablo Sorin kewalahan di sisi kiri, khususnya karena Sorin harus berhati-hati setelah sebelumnya mendapat satu kartu kuning.
Jerman terus menekan dan mendapat ganjarannya ketika umpan kepala Borowski membuka peluang bagi Klose untuk mencetak gol kelimanya sepanjang turnamen dan membuat harus diadakan perpanjangan waktu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006