London (ANTARA News) - Pelatih Liverpool Brendan Rodgers mengkritik Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) pada Kamis karena menghukum pemainnya dan bukan insidennya, setelah penyerang Luis Suarez mendapat skorsing sepuluh pertandingan karena menggigit pemain Chelsea Branislav Ivanovic.
Pemain Uruguay itu menerima dakwaan bertingkah laku buruk menyusul insiden yang terjadi saat kedua tim bermain imbang 2-2 di Liga Utama Inggris di Anfield pada Minggu, lapor Reuters.
Setelah Suarez menentang pandangan FA bahwa hukumannya lebih besar daripada yang layak dijatuhkan yakni skorsing tiga pertandingan, Komisi Regulator Independen bertemu pada Rabu dan menambahi tujuh pertandingan daripada skorsing yang biasanya dterapkan pada kasus tingkah laku buruk.
Rodgers membandingkan hukuman yang diterima Suarez dengan dua insiden menggigit lainnya, termasuk yang dilakukan penyerang Inggris Jermain Defoe.
"Parahnya (tingkat) skorsinglah yang paling menyakiti," kata Rodgers kepada para pewarta.
"Itu adalah sesuatu yang lebih mengecewakan kami dengan - tidak banyak skorsing seperti ini sebab semua orang telah melihatnya dan Luis merupakan sosok yang sangat terbuka dan jujur untuk mengetahui bahwa itu merupakan tindakan keliru."
"Anda hanya dapat membandingkannya dengan insiden-insiden serupa yang kami miliki. Terdapat dua insiden serupa yang keduanya terjadi pada 2006. Seorang pemain (Defoe) tidak mendapat hukuman dan terus dipilih FA untuk masuk tim Inggris. Pemain lain menerima skorsing lima pertandingan. Maka ketika Luis menerima skorsing sepuluh pertandingan, itu sulit dipahami."
"Sejujurnya saya meyakini hukuman itu telah dibuat terhadap sosok pelakunya dan bukan terhadap insidennya."
"Saya merasa itu dapat menjadi (skorsing) 12 pertandingan namun dengan skorsing enam pertandingan dan skorsing enam pertandingan yang ditunda, melihat tingkah lakunya. Saya tidak berpikir ada orang yang tidak setuju dengan hal itu."
Liverpool memiliki waktu sampai Jumat untuk mengajukan banding terhadap keputusan itu, setelah menerima alasan-alasan tertulis dari panel disiplin. (RF/I015)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013