Berdasarkan keterangan pers Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei yang diterima di Jakarta, Kamis, Sarini yang tidak dapat berenang, tanpa berpikir panjang langsung melompat ke sungai untuk menyelamatkan nenek Tsai yang terbawa arus.
Pertolongan yang diupayakan Sarini itu tidak mudah karena mereka berdua sempat kesulitan menepi dan akhirnya terjebak dalam air selama 10 menit.
Sarini menangis dan berteriak meminta tolong agar masyarakat sekitar dapat menyelamaykannya dan nyawa Tsai, yang juga majikannya.
Tidak begitu lama, masyarakat setempat bersama tim penolong datang dan berhasil menyelamatkan mereka untuk kemudian dibawa ke Rumah Sakit Ren He.
"Hingga Selasa (23/4) keduanya masih dalam perawatan karena banyak menelan air," seperti tertulis dalam pernyataan pers itu, tanpa menyebut usia sang nenek.
Sebelumnya, kisah itu bermula ketika Sarini berjalan-jalan dengan Tsai. Namun ketika melewati daerah Pabao Yichuan, Tsai yang kerap mengeluh dan mengatakan ingin mengakhiri hidupnya, tidak diduga langsung melompat dari kursi roda hingga jatuh ke sungai.
Tindakan heroik Sarini ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
"Aksi heroiknya ini banyak mendapat sorotan positif dari media setempat dan dia pun dielu-elukan menjadi pahlawan wanita setempat," katanya.
Kepala Kantor Perwakilan Dagang dan Ekonomi Indonesia untuk Taipei Ahmad Syafri Nurmatias, pada 22 April berkunjung ke rumah sakit Ren He untuk menjenguk keduanya.
Syafri ditemani Kepala Pekerjaan dan Pelatihan Komite Buruh Taiwan Lin San-gui dan Wakil Kepala Camat Kapbupaten Changhua Yang Zhang.
"Meskipun baru sebulan lebih bekerja di Taiwan, dia mencintai pasien seperti keluarga sendiri," ujarnya.
San gui dan Zhang menyatakan harapannya agar Sarini dapat segera sembuh.
"Sarini juga diberi hadiah dan penghargaan sebagai tanda simpatik," katanya.
Kantor Perwakilan Perdagangan dan Ekonomi Taipei (TETO) di Jakarta, pada 23 April lalu telah memberitahu kejadian ini kepada kakak Sarini di Indonesia, Karnesih, dan kakak ipar, Nurdianto.
Indonesia adalah sumber pekerja asing terbesar di Taiwan. Saat ini, terdapat lebih dari 200 ribu warga Indonesia yang bekerja di Taiwan.(*)
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013