Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan bahwa Borneo Business Roundtable telah mencapai kesepakatan kerja sama bernama Masyarakat Ekonomi Kalimantan (Borneo Economic Community/BEC).

“Untuk melihat apa saja kekuatan yang ada di Borneo. Ini adalah kerja sama dalam suatu pulau terbesar di dunia,” kata Arsjad dalam keterangan tertulis ASEAN 2023 di Jakarta, Selasa.

Menurutnya, formalisasi komunitas di Borneo juga akan menjadi sesuatu yang sentral untuk memastikan bahwa prioritas dan proyek warisan ASEAN tetap diusung, mulai dari transformasi digital sampai pembangunan berkelanjutan, perdagangan, investasi, dan lain-lain.

“Dengan jumlah penduduk sekitar 24 juta jiwa, terdapat potensi yang signifikan untuk meningkatkan perdagangan di kota-kota di tiga negara yang mendiami pulau tersebut, yaitu di Brunei, Kalimantan, Labuan, Sabah, dan Sarawak,” kata Arsjad.

Arsjad mengatakan, Borneo Business Roundtable tidak hanya dimotivasi oleh tujuan ekonomi semata, namun yang paling utama adalah mendorong Borneo agar secara cepat menjadi komponen utama untuk penghidupan masyarakat.

“Sebagai pemimpin, CEO, dan para pemangku kepentingan, kita mengemban tanggung jawab untuk menghasilkan suatu lingkungan yang pertumbuhannya inklusif untuk semua, serta melakukan kerja sama melampaui batas-batas negara,” tegas Arsjad.

Arsjad melanjutkan, pertemuan Borneo Business Roundtable tersebut menyepakati bahwa salah satu Epicentrum of Growth ada di Borneo, yaitu IKN Nusantara.

IKN Nusantara di Kalimantan Timur yang dirancang menjadi kota inklusif yang hijau dan berkelanjutan, akan menjadi ibu kota masa depan Indonesia, dan akan diresmikan pada 17 Agustus 2024.

“Kita ingin agar ibu kota negara ini bisa menjadi berkah bagi kita dan negara-negara tetangga serta negara mitra bisnis kita,” ujar Arsjad.

Di kesempatan yang sama, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang, yang mewakili para gubernur yang memimpin pemerintahan di pulau Kalimantan, menyampaikan apresiasi atas terobosan yang dilakukan Kadin Indonesia yang menggagas Borneo Business Roundtable.

“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa membawa kemakmuran dan kemajuan, khususnya di wilayah Pulau Kalimantan, termasuk di Brunei dan Malaysia,” kata Zainal.

Baca juga: IKN Nusantara diyakini mampu menjadi penghubung lintas ASEAN
Baca juga: Kementerian Investasi siap hadirkan IKN di ASEAN Investment Forum 2023
Baca juga: Konferensi Antarbangsa Islam Borneo sumbang pemikiran bagi ASEAN

Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023