Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek menyelenggarakan Lokakarya "Teknis Skema Rehabilitasi dan Kembali Bekerja" sebagai upaya memberi pelayanan purna kepada peserta jaminan sosial, khususnya Jaminan Kecelakaan Kerja yang kini menjadi kecenderungan di dunia.
Dirut PT Jamsostek Elvyn G Masassya ketika membuka lokakarya tersebut di sebuah hotel berbintang di Jakarta, Kamis, mengatakan pemberian pelayanan purna kepada peserta jaminan kecelakaan kerja (JKK) sudah menjadi kecenderungan di dunia. Di Asia, Malaysia dan Korea Selatan, sudah melaksanakannya.
Selama ini pemberian layanan tersebut hanya dalam bentuk kompensasi layanan kesehatan hingga sembuh dan kompensasi jika mengalami cacad tetap. Kecenderungannya kini layanan jaminan sosial diperluas hingga rehabilitasi kemampuan pekerja agar mampu bekerja kembali, lalu diterima di perusahaan asal atau dicarikan pekerjaan yang sesuai dengan kondisinya jika mengalami cacad tetap.
PT Jamsostek sudah melakukan lokakarya yang sama pada tahun lalu dengan narasumber dari lembaga jaminan sosial dari Malaysia dan Korea Selatan yang sudah melaksanakan program layanan diperluas tersebut.
Kini BUMN yang akan menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan pada 1 Januari 2014 itu melaksanakan lokakarya dengan narasumber para konseptor layanan purna JKK tersebut dan membantu mewujudkannya di Malaysia dan Korsel.
Para pakar itu adalah Dr Donal McAnaney dari reseach chair International Disability Management Standard Council, Dr jur Friedric Mehrhoff yang merupakan perwakilan dari German Federation of Insurers Against Work Accident and Occupational Diseas yang juga perwakilan International Social Security Association dan sejumlah jabatan lain.
Pembicara lain adalah Lars Kaiser dari BGV Jerman, Dominique Dressler dari Asutrian Federation of Work Accident dan Seil Oh dari Korea Workers Compensation and Welfare Service.
"Kami melakukan benchmarking pada lembaga internasional tersebut dengan mengirim karyawan terbaik dalam menggali pengetahuan dan meningkatkan kompetensi terkait program return to work and rehabilitalion," kata Elvyn.
BUMN itu juga akan melakukan proyek percontohan di beberapa rumah sakit dan membuat studi awal kasus kecelakaan kerja berdasarkan pengalaman yang ada, termasuk merancang paket pembayaran yang efisien bagi perusahaan dan tenaga kerja sehingga semua infrastruktur terintegrasi dengan baik.
PT Jamsostek juga sudah menyusun draf rancangan peraturan pemerintah mengenai desain program dan manfaat JKK dan sudah disampaikan ke Kemenakertrans.
"Akselerasi penetapan RPP atau rancangan Perpres menjadi tantangan sendiri untuk mewujudkan JKK dengan paradigma baru kepada seluruh tenaga kerja," kata Elvyn.
Dia juga berharap lokakarya tersebut menjadi pintu gerbang bagi rencana besar memberikan perlindungan yang komprehensif untuk meningkatkan kesejahteraan dan pasar kerja yang semakin kompetitif di dunia internasional.
Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Informasi PT Jamsostek (Persero) Agus Supriyadi di acara yang sama mengatakan perluasan manfaat tersebut tidak secara langsung akan meningkatkan iuran pekerja.
"Sangat tergantung pada kebijakan pemerintah dan dukungan pengusaha bagi pekerjanya," kata Agus.
Kegiatan lokakarya ini merupakan tahap sosialisasi dan mengingatkan kepada semua pihak terkait, baik di pemerintah dan pihak pendukungan program seperti rumah sakit dan tenaga medis bahwa ke depan jaminan sosial akan memberikan perlindungan lebih luas kepada pekerjanya.
"Kondisi itu bisa datang dari pengusaha atau dari pekerja, tetapi untuk kondisi itu kami sudah mempersiapkan diri dan diharapkan pemerintah memberikan dukungan dalam bentuk peraturan perundangan," kata Agus.
Pewarta: Erafzon Saptiyulda AS
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013